Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cucu Mandela Serukan Usir Zionis Israel di Olimpiade Paris 2024

Rana Setiawan - Jumat, 31 Mei 2024 - 03:44 WIB

Jumat, 31 Mei 2024 - 03:44 WIB

34 Views

Cape Town, MINA – Nkosi Zwelivelile Mandela, cucu tokoh anti-apartheid dan negarawan Afrika Selatan Nelson Mandela, menyerukan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang partisipasi dan mengusir Zionis Israel dalam Olimpiade Paris 2024.

Seruan Chief Mandela itu juga sebagai penolakan entitas Zionis Israel di Olimpiade, sampai mereka melakukan gencatan senjata dan mengakhiri genosida di Gaza serta seluruh wilayah Pendudukan Palestina.

“Jika tidak melakukan hal ini, kami akan menyerukan kepada semua negara yang bersolidaritas dengan Palestina; Organisasi Kerjasama Islam (OKI), BRICS+ dan negara-negara Selatan akan memboikot Olimpiade dengan menarik atlet mereka untuk ikut berpartisipasi,” tegas Chief Mandela, Jumat (31/5).

Sebelumnya, Anggota Parlemen Republik Afrika Selatan itu meluncurkan gerakan “Boikot Israel di Olimpiade”, yang disampaikannya dalam acara Meja Bundar Jenewa di Universitas Lausanne, Swiss, pada Kamis 23 Mei 2024, menekankan pengusiran Apartheid Israel dari Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Chief Mandela juga telah menyampaikan “seruan global” kepada semua negara di Eropa, Barat, serta Amerika Latin, Afrika, dan Asia, mendesak mereka untuk mengikuti dan mendukung Afrika Selatan mengakui negara Palestina.

“Kami sangat senang mendengar bahwa Spanyol dan negara-negara lain kini telah mengakui NPalestina sebagai sebuah negara, dan kami akan terus menyerukan lebih banyak negara untuk mengikuti hal yang sama,” tambahnya.

Afrika Selatan adalah negara pertama yang meminta Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengadili Zionis Israel atas tuduhan genosida setelah serangan 7 Oktober.

Pengakuan terkoordinasi atas negara Palestina oleh Spanyol, Irlandia, dan Norwegia dipandang sebagai langkah signifikan menuju menghidupkan kembali upaya penyelesaian damai di Timur Tengah.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Kantor Berita Nasional Palestina, Wafa, melaporkan, menurut sumber medis setempat, hingga hari ini, jumlah korban tewas warga Palestina akibat agresi mematikan militer Zionis Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 kini telah melonjak menjadi 36.224 orang.

Sumber menambahkan, setidaknya 81.777 orang lainnya juga terluka dalam serangan gencar tersebut. Setidaknya 53 orang tewas dan 357 lainnya terluka dalam serangan Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Sumber tersebut mengatakan, banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat masih belum dapat menjangkau mereka.[]

 

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda