Pretoria, MINA, – Cucu aktivis anti-apartheid Afrika Selatan Nelson Mandela, Nkosi Zwelivelile, mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mengeluarkan Israel dari Olimpiade Paris.
“Kami menyerukan IOC untuk mengeluarkan Apartheid Israel dari Olimpiade Paris. Olimpiade mewakili pertemuan terbesar komunitas bangsa-bangsa dan ekspresi tertinggi dari nilai-nilai bersama yang mengikat kita sebagai sebuah keluarga,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima MINA, Senin (3/6).
Zwelivelile mengatakan, tidak ada tempat bagi Apartheid Israel di Olimpiade selama negara tersebut menolak mematuhi keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk segera melakukan gencatan senjata, dan mengalirkan bantuan kemanusiaan secara bebas.
“Tidak ada tempat untuk genosida, kejahatan perang, dan pembersihan etnis di Olimpiade. Apartheid Afrika Selatan dilarang mengikuti Olimpiade Tokyo dan akhirnya dikeluarkan dari Olimpiade karena praktik Apartheid yang dinyatakan oleh PBB sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” tuturnya.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Hingga seruan ini dipatuhi dan didukung sepenuhnya oleh pimpinan IOC, ia menyerukan semua negara anggota menolak berkompetisi dalam kode apa pun yang menerapkan Apartheid Israel.
“Kami menyerukan kepada semua badan kontinental IOC untuk mengadopsi resolusi yang mendukung seruan kami untuk melarang Apartheid Israel. Kami juga menyerukan kepada semua kode olah raga untuk mengadopsi resolusi yang sama sehubungan dengan pelanggaran terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap hukum internasional,” tambahnya.
Ia juga menyerukan kepada semua negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), BRICS+ dan Global South untuk bergabung dalam kampanye ini dan membawa resolusi ini ke koridor parlemen, kementerian olahraga, Komite Olimpiade Nasional (NOC).
“Kami mengulangi seruan kami bahwa tidak akan ada olahraga normal dalam masyarakat yang tidak normal. Apartheid Israel selama 76 tahun terakhir telah menjalankan agenda yang disengaja untuk memusnahkan warga Palestina dari tanah mereka,” tegas Zwelivelile.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
IOC sebelumnya melarang Rusia mengikuti Olimpiade karena kehancuran beberapa kota dan desadesa di Ukrania. Sedangkan apartheid Israel telah melakukan hal yang jauh lebih buruk dan dalam skala yang tidak terbayangkan.
“Mereka secara etnis membersihkan tidak kurang dari 531 desa, membantai penduduknya, mencuri tanah, tanaman dan ternak serta membuat tidak kurang dari 750.000 orang mengungsi dari tahun 1947-1948. Agenda ini terus dijalankan dengan dukungan penuh dari sekutu imperialisme barat khususnya Amerika Serikat, Inggris dan Jerman,” kata Zwelivelile. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan