DAFTAR CAPRES AFGHANISTAN 2014 CIPTAKAN KEKHAWATIRAN GEJOLAK PEMILU

Kandidat Capres Afghanistan

Kandidat Capres AfghanistanKabul, 3 Dzulhijjah 1434/8 Oktober 2013 (MINA) – Senin (7/10), sebuah daftar panjang calon presiden yang kontroversial untuk Pemilu 2014 di , menimbulkan keprihatinan, sebab pengulangan pemilihan presiden terakhir berujung kekacauan.

Presiden Hamid Karzai yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, telah menyerukan hanya tiga atau empat calon untuk menghindari kekacauan seperti tahun 2009, ketika 40 nama muncul dalam surat suara, Saudi Gazette melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Tapi negosiasi panjang gagal. Lebih dari 25 menteri, gubernur dan mantan panglima perang, termasuk satu calon yang sebelumnya memiliki link untuk Al – Qaeda, masuk ke dalam kantor pemilu mendaftarkan namanya untuk pemungutan suara 5 April 2014.

“Tidak ada pilihan yang jelas yang disajikan kepada para pemilih Afghanistan,” kata Graeme Smith, analis dari International Crisis Group.

Ketatnya aturan nominasi baru, termasuk deposit sekitar 20.000 dolar, dirancang untuk mencegah berebut massa untuk mendapatkan pemilih pada kertas suara.

Tapi ketika pendaftaran nominasi ditutup pada Ahad, hampir setiap calon potensial telah melemparkan topi mereka ke dalam ring untuk menggantikan Presiden Hamid Karzai.

“Jangan terlalu terburu-buru untuk menganggap bahwa ini adalah nama-nama yang akan kita lihat dalam pemilihan itu sendiri,” kata Smith yang memprediksi nominasi hanya awal membuat kesepakatan.

Smith menambahkan bahwa donor internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) yang telah mendukung negara itu sejak Taliban digulingkan pada 2001, telah membatasi kesabaran setelah perang 12 tahun.

Di antara para calon yang menjadi alarm untuk para diplomat di Kabul adalah Abdul Rab Rasoul Sayyaf, disebutkan dalam laporan komisi 9/11 sebagai “mentor” Khalid Sheikh Mohammed, yang diduga dalang serangan Al-Qaeda di AS pada 2001.

Sayyaf dilaporkan juga sebagai orang yang membantu Osama Bin Laden kembali ke Afghanistan pada tahun 1996, kemudian berperang melawan Taliban dan muncul sebagai sekutu Karzai.

Untuk pemilu, Sayyaf mendaftar bersama panglima perang Ismail Khan, orang kuat dari kota Herat, sebagai kandidat pertama wakil presiden.

Beberapa kandidat tiba untuk mendaftarkan diri mereka dalam konvoi tank lapis baja besar, dalam meningkatkan kekhawatiran bahwa proses pemilihan bisa berubah menjadi kekerasan.

Pemilu 2009 terjebak oleh kekerasan, penipuan besar-besaran dan hasil yang tertunda sampai Karzai akhirnya menahan kekuasaan dalam proses yang mengguncang upaya-upaya internasional untuk membantu Afghanistan.(T/P09/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0