Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Kebohongan Netanyahu di Sidang Umum PBB

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Ahad, 28 September 2025 - 00:13 WIB

Ahad, 28 September 2025 - 00:13 WIB

35 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Sidang Umum PBB, New York, Jumat, 26 September 2025. (Gambar: RKM / X )

PENJAHAT perang Zionis Israel Benjamin Netanyahu kembali menuai kecaman internasional usai pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (26/9). Pidato yang berlangsung lebih dari 40 menit itu dituding penuh manipulasi fakta oleh Hamas, yang menilai Netanyahu berusaha membenarkan genosida yang hampir setahun ini terjadi di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya melalui kanal Telegram Kantor Media Gaza, Hamas menyebut Netanyahu telah menyampaikan delapan kebohongan besar di forum tertinggi dunia itu. Menurut Hamas, Netanyahu mencoba menutupi kejahatan perang yang dilakukan Israel dengan narasi yang menyesatkan.

Kebohongan pertama, Netanyahu mengaku peduli terhadap sandera di Gaza. Hamas menyebut klaim ini tidak sesuai kenyataan karena Israel justru memprioritaskan pembunuhan massal, penghancuran wilayah, dan pemindahan paksa warga Palestina, tanpa memedulikan keselamatan sandera mereka sendiri.

Kedua, Netanyahu menyatakan dukungan global terhadap Israel masih kuat setelah peristiwa 7 Oktober 2023. Hamas menegaskan, dukungan itu kini memudar, bahkan sebagian besar negara justru mengecam kejahatan genosida Israel. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak negara yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Baca Juga: Trans7 Tidak Memahami Esensi Mulianya Tradisi Takzim kepada Guru di Pesantren

Ketiga, Netanyahu menuduh pengakuan Palestina terjadi akibat tekanan kelompok Islam radikal. Hamas membantah tuduhan ini, menegaskan bahwa pengakuan tersebut lahir dari kesadaran dunia internasional untuk memperbaiki kesalahan sejarah yang telah merampas hak-hak sah rakyat Palestina.

Kebohongan keempat, Netanyahu menyebut Israel sedang berperang melawan terorisme di tujuh front termasuk Gaza. Menurut Hamas, kenyataannya Israel melancarkan perang terhadap warga sipil, di mana 94 persen korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Serangan Israel juga menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur vital lainnya.

Netanyahu juga mengklaim pejuang Palestina menghalangi warga Gaza untuk mengungsi. Namun, Hamas menilai klaim ini tidak logis karena Netanyahu sendiri mengakui ada 700 ribu orang yang telah mengungsi. Hamas menegaskan bahwa pemerintah Gaza justru membantu warga yang mengungsi, bukan menghalangi mereka.

Dalam kebohongan keenam, Netanyahu menolak tuduhan genosida dengan alasan Israel meminta warga sipil untuk mengungsi. Hamas menegaskan fakta sebaliknya, bahwa Israel telah menjatuhkan lebih dari 200 ribu ton bahan peledak yang membunuh lebih dari 64 ribu warga sipil, termasuk 20 ribu anak-anak dan 10.500 perempuan, serta melenyapkan ribuan keluarga dari catatan sipil.

Baca Juga: Dari Gencatan Senjata Menuju Kemenangan Hakiki

Kebohongan ketujuh terkait bantuan kemanusiaan. Netanyahu menuduh kelompok perlawanan mencuri bantuan, sementara Israel memasok makanan untuk warga Gaza. Hamas membantah hal ini dan menuduh Israel justru menciptakan kekacauan dan kelaparan melalui geng kriminal bersenjata. Ratusan warga, termasuk 147 anak-anak, disebut meninggal akibat kelaparan dan ribuan lainnya tewas atau hilang saat mencoba menjangkau konvoi bantuan yang dijadikan “perangkap maut.”

Kebohongan terakhir, Netanyahu menyebut pengakuan negara Palestina akan memicu pembunuhan orang Yahudi. Hamas menyatakan klaim ini adalah fitnah serius dan bertentangan dengan hukum internasional. Menurut mereka, pengakuan Palestina adalah langkah adil untuk mengakhiri 77 tahun penderitaan rakyat Palestina akibat penjajahan Israel.

Hamas menegaskan bahwa dunia kini semakin menyadari kebohongan yang disampaikan Israel di panggung internasional. Mereka menyerukan komunitas global untuk tidak terpengaruh propaganda Netanyahu dan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS–Israel: Koalisi Setan Pembantai Rakyat Tak Berdosa

Rekomendasi untuk Anda

No data was found