Jakarta, MINA — Manasik Haji Nasional 1446 H yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4), menjadi momen strategis untuk menegaskan arah baru penyelenggaraan haji Indonesia.
Dalam acara yang tercatat sebagai rekor MURI berkat partisipasi lebih dari 100.000 jemaah secara daring dan luring itu, Wakil Kepala BP Haji, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan langsung pesan dan harapan besar dari Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sambutannya, Dahnil mengingatkan pentingnya persiapan menyeluruh, baik fisik maupun spiritual, bagi seluruh calon jamaah menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
Ia menekankan bahwa pelaksanaan ibadah haji bukan sekadar ritual, tetapi juga proses pembentukan pribadi dan bangsa.
Baca Juga: Ribuan Umat Islam Gelar Aksi Damai di Semarang, Serukan Boikot Produk Pendukung Zionis Israel
Dahnil juga menegaskan, tahun ini BP Haji masih dalam tahap pembelajaran dan pengawasan bersama Kementerian Agama. Namun, mulai tahun 2026, seluruh tanggung jawab penyelenggaraan haji akan resmi berada di bawah naungan BP Haji.
“Kami mengapresiasi dukungan luar biasa dari Kementerian Agama dalam membantu pembentukan BP Haji di semua tingkatan. Ini menjadi fondasi penting menuju tata kelola haji yang lebih profesional dan berpihak pada jemaah,” ujarnya.
Tiga Pilar Sukses Haji
Menurut Dahnil, Presiden Prabowo membentuk BP Haji bukan hanya untuk mengatur teknis ibadah, tetapi untuk mengangkat makna haji dalam konteks yang lebih luas, yakni ritual yang bermartabat, pendorong ekonomi, dan pembentuk peradaban.
Baca Juga: Kemenag Gelar Manasik Haji Nasional Perdana 2025 Secara Luring dan Daring
Pertama, sukses ritual, Haji harus berjalan sesuai syariat, efisien, aman, dan bebas dari praktik rente, korupsi, maupun pungli.
“Presiden menekankan, jangan biarkan ibadah disusupi kepentingan manipulatif. Kami mendukung langkah tegas Menteri Agama menjaga integritas seluruh penyelenggara,” tegas Dahnil.
Kedua, sukses ekosistem ekonomi haji, di mana haji tidak boleh hanya menjadi beban biaya, tapi menjadi penggerak ekonomi rakyat.
“Presiden meminta saya dan Gus Irfan menjadi simbol kebangkitan penyelenggaraan haji yang memberi dampak ekonomi riil bagi masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga: Menag Ajak Jamaah Haji Indonesia Doakan Palestina
Ketiga, sukses peradaban dan keadaban. Haji diharapkan melahirkan pribadi yang mencerminkan nilai kebangsaan dan ukhuwah.
Dahnil menyinggung semangat tokoh-tokoh bangsa seperti HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, dan KH Hasyim Asy’ari yang dahulu pulang haji membawa energi perubahan.
Mengakhiri sambutannya, Dahnil mengajak jemaah untuk menjadikan haji sebagai transformasi hidup.
“Kemabruran yang hakiki bukan hanya kesalehan pribadi, tetapi juga sosial dan kebangsaan. Inilah wajah baru haji Indonesia yang ingin kita bangun bersama,” pungkasnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Gratiskan Bus Transjakarta hingga MRT pada 24 April 2025
Acara pembukaan manasik ini menandai langkah awal penting menuju musim haji 2025, sekaligus penanda transisi besar sistem haji nasional yang lebih terintegrasi dan progresif ke depan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasca Kemacetan Horor di Pelabuhan Tanjung Priok, Pramono Minta Maaf