Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil Anzar Sampaikan Pesan Presiden Soal Masa Depan Haji di Manasik Nasional

Rana Setiawan Editor : Bahron Ans. - Sabtu, 19 April 2025 - 21:08 WIB

Sabtu, 19 April 2025 - 21:08 WIB

19 Views

Wakil Kepala BP Haji, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak pada Manasik Haji Nasional 1446 H yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4/2025).(Foto: Humas BP Haji)

Jakarta, MINA — Manasik Haji Nasional 1446 H yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4), menjadi momen strategis untuk menegaskan arah baru penyelenggaraan haji Indonesia.

Dalam acara yang tercatat sebagai rekor MURI berkat partisipasi lebih dari 100.000 jemaah secara daring dan luring itu, Wakil Kepala BP Haji, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan langsung pesan dan harapan besar dari Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sambutannya, Dahnil mengingatkan pentingnya persiapan menyeluruh, baik fisik maupun spiritual, bagi seluruh calon jamaah menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

Ia menekankan bahwa pelaksanaan ibadah haji bukan sekadar ritual, tetapi juga proses pembentukan pribadi dan bangsa.

Baca Juga: Strategi Iran di Tengah Konflik: Momentum Cerdas Lawan Agresi Israel

Dahnil juga menegaskan, tahun ini BP Haji masih dalam tahap pembelajaran dan pengawasan bersama Kementerian Agama. Namun, mulai tahun 2026, seluruh tanggung jawab penyelenggaraan haji akan resmi berada di bawah naungan BP Haji.

“Kami mengapresiasi dukungan luar biasa dari Kementerian Agama dalam membantu pembentukan BP Haji di semua tingkatan. Ini menjadi fondasi penting menuju tata kelola haji yang lebih profesional dan berpihak pada jemaah,” ujarnya.

Tiga Pilar Sukses Haji

Menurut Dahnil, Presiden Prabowo membentuk BP Haji bukan hanya untuk mengatur teknis ibadah, tetapi untuk mengangkat makna haji dalam konteks yang lebih luas, yakni ritual yang bermartabat, pendorong ekonomi, dan pembentuk peradaban.

Baca Juga: Doa Mengiringi Langkahmu: 305 Cahaya Hati Tinggalkan Alfa Centauri

Pertama, sukses ritual, Haji harus berjalan sesuai syariat, efisien, aman, dan bebas dari praktik rente, korupsi, maupun pungli.

“Presiden menekankan, jangan biarkan ibadah disusupi kepentingan manipulatif. Kami mendukung langkah tegas Menteri Agama menjaga integritas seluruh penyelenggara,” tegas Dahnil.

Kedua, sukses ekosistem ekonomi haji, di mana haji tidak boleh hanya menjadi beban biaya, tapi menjadi penggerak ekonomi rakyat.

“Presiden meminta saya dan Gus Irfan menjadi simbol kebangkitan penyelenggaraan haji yang memberi dampak ekonomi riil bagi masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Iran Bangun Keseimbangan Regional

Ketiga, sukses peradaban dan keadaban. Haji diharapkan melahirkan pribadi yang mencerminkan nilai kebangsaan dan ukhuwah.

Dahnil menyinggung semangat tokoh-tokoh bangsa seperti HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, dan KH Hasyim Asy’ari yang dahulu pulang haji membawa energi perubahan.

Mengakhiri sambutannya, Dahnil mengajak jemaah untuk menjadikan haji sebagai transformasi hidup.

“Kemabruran yang hakiki bukan hanya kesalehan pribadi, tetapi juga sosial dan kebangsaan. Inilah wajah baru haji Indonesia yang ingin kita bangun bersama,” pungkasnya.

Baca Juga: PHK di Depok Meningkat, Disnaker Tawarkan Peluang Magang ke Luar Negeri

Acara pembukaan manasik ini menandai langkah awal penting menuju musim haji 2025, sekaligus penanda transisi besar sistem haji nasional yang lebih terintegrasi dan progresif ke depan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Analisis Pakar Hukum Internasional: Stop Wacana Solusi Dua Negara

Rekomendasi untuk Anda