Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil: Politik Rente Rusak Visi Indonesia

Rendi Setiawan - Kamis, 1 Maret 2018 - 12:35 WIB

Kamis, 1 Maret 2018 - 12:35 WIB

93 Views

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (dok. MINA)

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (dok. MINA)

Jakarta, MINA – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Indonesia, sebagai sebuah negara yang besar, kini telah kehilangan visi dan niat awal.nya

Dahnil beralasan, hilangannya visi dan niat Indonesia disebabkan karena banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) hingga politisi yang justru banyak mengejar rente ketimbang melayani publik dan kepentingan rakyat.

“Jadi ada yang salah. Seharusnya politik itu adalah dibangun menggunakan nalar Altruistik bukan nalar Egoistik,” kata Dahnil saat meluncurkan buku “Nalar Politik Rente” di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/2).

Altruistik adalah sikap yang mengedepankan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi. Sementara Egoistik adalah karakter manusia yang mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan umum.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Nalar Egoistik menurut Dahnil lebih pas untuk kegiatan ekonomi. Ketika bicara tentang ekonomi, sering kali bingkainya itu adalah bingkai Egoistik. Sebab, yang ingin dicapai dalam kegiatan ekonomi adalah keuntungan maksimalisasi profit.

“Politik kita tidak lagi Altruistrik, tapi politik kita berubah menjadi Egoistik. Kenapa Egoistik? Apa yang diburu? Yang diburu rente. Nalarnya nalar Egoistik akhirnya yang diburu adalah rente,” katanya.

Dahnil mengatakan, niat awal dari seseorang yang mencalonkan diri menjadi PNS dan pejabat pemerintah yang hanya mengejar rente berdampak pada visi dan niat bangsa Indonesia.

“Visi dan niat Indonesia sudah rusak sejak awal. Itu yang sebetulnya sedang kita alami. Karena politik kita saat ini diramaikan dengan praktek perburuan rente dengan nalarnya yaitu nalar Egoistik bukan nalar Altruistik,” katanya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Ke depan, ia berharap, politik Indonesia kembali menjadi ruang pertarungan nalar Altruistik. Politik Indonesia kembali menjadi pertarungan yang fastabiqul khoirot (berlomba dalam kebaikan).

“Politik kita seharusnya begitu. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan nggak mau bikin persekongkolan dalam hal kejahatan. Seharusnya begitu. Tapi saat ini keliru, malah mengedepankan nalar Egositik,” katanya.

Hadir pada kesempatan itu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, Menko Kemaritiman periode 2015-2016 Rizal Ramli, Budayawan Jaya Suprana, Pemimpin Umum Kantor Berita Politik RMOL Teguh Santosa dan ratusan tamu undangan lainnya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
test
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah