Oleh Bahron Ansori, jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Sungguh beruntunglah Anda wahai wanita muslimah. Bersyukurlah karena dibalik setiap yang Allah perintahkan kepadamu pasti membawa hikmah kebaikan dunia juga akhirat. Salah satu perintah Allah kepada setiap wanita Islam yang sudah dewasa adalah mengenakan jilbab sesuai dengan aturan syariat-Nya dan tuntunan dari Nabi-Nya. Ternyata, perintah mengenakan jilbab bagi seorang muslimah bukan sekedar perintah biasa, sebab selain pahala ada manfaat lain yang bisa diperoleh seorang wanita yang mengenakan jilbab secara istikomah (tidak terbawa arus jaman).
Jilbab seorang muslimah, tentu bukan jilbab gaul seperti yang sering dipamerkan oleh kebanyakan artis yang memakainya sekedar di bulan suci Ramadhan saja atau sekedar untuk pameran. Jilbab seorang muslimah tentulah jilbab yang menutup seluruh tubuhnya dan tidak menunjukkan lekak lekuk tubuhnya. Intinya, jilbab yang dipakai seorang muslimah adalah jilbab syar’i yang bersumber dari Kitabullah (al Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.
Dalam tulisan singkat ini, akan dipaparkan secara singkat fakta ilmiah dibalik sebuah jilbab. Semoga setelah membaca tulisan ini, para muslimah semakin istikomah mengenakan jilbab hingga akhir hayatnya. Sebaliknya, bagi sebagian besar wanita yang ber-KTP Islam, namun belum atau tidak mau mengenakan jilbab akan segera memakainya setelah mengetahui betapa banyak keberuntungan bila seorang wanita mengenakan jilbab sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya.
Baca Juga: Catatan Pilkada 2024, Masih Marak Politik Uang
Fakta Ilmiah Jilbab
Dr Gazala Ishaq (Research Scientist & Penulis Freelance, Nottingham, Inggris) mengatakan ada banyak fakta ilmiah yang menjelaskan manfaat kesehatan jilbab. Berikut ini adalah beberapa fakta ilmiah tentang jilbab yang penulis rangkum dari berbagai sumber, antara lain sebagai berikut.
Pertama, Selamat dari Azab Allah di Akhirat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda yang artinya, “Ada dua macam penghuni neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya; pertama sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh.” (HR. Muslim).
Dalam sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas, sangat jelas fakta ilmia pertama yang semestinya menjadi pelajaran berharga bagi setiap wanita Islam untuk menata dirinya dengan berpakaian sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya. Sebagai wanita Islam, maka sudah semestinya menerima dan melaksanakan semua apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan semua yang Allah larang baginya.
Baca Juga: Masih Kencing Sambil Berdiri? Siksa Kubur Mengintai Anda
Menanggapi hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diatas, Imam An-Nawawi ra. menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.”
Kedua, Terhindar dari Pelecehan. Janganlah menutup mata, sebab fakta di lapangan bercerita bahwa kebanyakan wanita yang ‘menerima’ pelecehan seksual hingga terjadi pemerkosaan adalah para wanita yang tampil secara vulgar (tanpa mengenakan busana sesuai dengan syariat Islam: Jilbab). Bisa dikatakan banyaknya pelecehan seksual sebenarnya akibat kaum wanita itu sendiri yang memang tidak perduli dengan keadaan dirinya. Jadi, jangan mencari kambing hitam.
Apalagi hidup di akhir jaman ini, dimana banyak sekali wanita yang tampil bahkan (maaf) hampir telanjang. Karena itulah, wanita merupakan fitnah (ujian) terbesar bagi kaum lelaki. Hal ini seperti disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sabdanya, “Sepeninggalku tidak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari).
Hayati betapa dalamnya makna sabda Nabi Shallallahu ‘Alaih Wasallam di atas. Bayangkan, pada jaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang rentang waktunya sudah ribuan tahun lalu saja, wanita sudah menjadi fitnah terbesar bagi laki-laki, maka bagaimana wanita-wanita di akhir jaman ini? Bisa jadi pelecehan terhadap kaum Hawa di jaman akhir ini jauh lebih banyak. Fakta menunjukkan betapa pelecehan di negara-negara Eropa termasuk Indonesia banyak terjadi terutama pada wanita yang ‘memilih’ untuk tak berjilbab.
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-13] Mencintai Milik Orang Lain Seperti Mencintai Miliknya Sendiri
Ketiga, Seperti Bidadari Surga. Duhai wanita Islam, beruntunglah Anda yang sudah mengenakan jilbab secara istikomah walau mungkin ujian sering datang bertubi-tubi menghampiri. Duhai wanita yang ber-KTP Islam, bersyukurlah kepada Allah Ta’ala sebab Dia telah memudahkan hatimu untuk menerima dengan ikhlas perintah mengenakan jilbab. Bersyukurlah karena Allah Ta’ala telah menjaga dan memuliakanmu dengan jilbab tersebut. Selain itu, bersyukurlah sebab seorang wanita yang berjilbab berarti ia wajib berakhlak mulia dan menundukkan pandangannya dari yang haram.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah melukiskan bagaimana sikap para bidadari suga itu dalam firman-Nya yang artinya, “Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (Qs. Ar-Rahman: 56). Begitulah semestinya wanita yang berjilbab, matanya mampu tertunduk kecuali kepada yang halal dipandangnya.
Allah juga semakin memperjelas dalam ayat lain, bahwa seorang wanita Islam yang berjilbab dengan rapi sesuai syariat laksana telur yang tersimpan rapi sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, “Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.”(Qs. Ash Shaffaat: 49).
Inilah fakta yang tak terbantahkan, bahwa setiap wanita Islam yang mengenakan jilbab (sekali lagi sesuai syariat), maka ia seperti bidadari surga. Ya, bidadari surga karena menundukkan pandangannya (tidak liar), tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya (suci), dan senantiasa berada di rumah semata-mata untuk menaati suami demi menjaga kehormatan dirinya. Wanita muslimah seperti itu merupakan perhiasan terindah yang tak terkalahkan oleh permata, berlian dan emas sekali pun. Intinya, dengan berjilbab, sejatinya seorang wanita Islam akan memiliki sifat seperti bidadari surga.
Kelima, Mencegah Penyakit Kanker Kulit. Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.
Baca Juga: Memilih Pemimpin dalam Islam
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan, akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apalagi wanita-wanita yang mengenakan pakaian ketat.
Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah, menyebar sampai di kaki. Penyebab utama kanker ganas itu adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh para wanita di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kakinya dari kanker ganas.
Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di dakwahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman yang artinya, “Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (Qs. Al-Anfaal:32)
Keenam, Memperlambat Gejala Penuaan. Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain seperti rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.
Baca Juga: Saat Dua Syaikh Palestina Ziarah ke Makam Imaam Muhyiddin Hamidy
Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin D yang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab. Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Jilbab memiliki manfaat yang tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.
Seorang ahli spesialis kulit dan kelamin di Jakarta, dr. Dewi Inong, SpKK, bicara tentang kesehatan muslimah. Ia menjelaskan, ternyata busana muslimah itu menyehatkan untuk rambut dan kulit. Serta dengan berjilbab membuat rambut tidak rontok. Hal ini terbukti dari thesisnya yang membuat penelitian khusus untuk hal ini, dengan membandingkan rambut 50 perempuan berjilbab dan 50 perempuan tidak berjilbab. Hasilnya, tidak ditemukan hubungan yang berarti antara berjilbab dengan kerontokan rambut. Namun berdasarkan pengalamannya, setelah berjilbab, rambut justru lebih sehat, lebih hitam, dan tidak kering, karena terlindung dari sinar matahari.(R02/P4)
(disarikan dari berbagaisumber)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-12] Tinggalkan yang Tidak Bermanfaat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)