Jakarta, MINA – Bulan suci Ramadhan di samping dikenal dengan sebutan Syahrul Mubarak, bulan penuh keberkahan, juga Syahrul Jihad, bulan perjuangan, kata Ali Farkhan Tsani, da’i Al-Fatah.
“Jadikan Ramadhan bulan jihad dalam arti meningkatkan kesungguhan dalam memperibadati Allah dan dalam berbuat amal kebajikan,” ujarnya pada Kuliah Subuh di Masjid At-Taqwa Riyasah Tomang, Jakarta Barat, Rabu (6/6/2018).
Jihad yang awal adalah memperbaiki pribadi, akhlak dan kualitas diri, ujarnya, dan menyebut hadits, “al-mujahid adalah orang yang terus memperbaiki dirinya dalam mentaati Allah”.
Makna berikutnya adalah berjuang menghadapi bisikan dan ajakan syaitan, yang hanya akan menjauhkan manusia dari jalan Allah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
“Syaitan adalah musuh yang nyata, maka jadikanlah ia musuh. Apalagi pada Ramadhan saat syaitan-syaitan dibelenggu, adalah kesempatan terbaik kita untuk meningkatkan ibadah dan berjuang di jalan Allah,” lanjutnya.
Jihad lainnya dalah berjuang menghadapi orang-orang kafir yang menyerang kaum Muslimin dan menghadapi orang-orang yang zalim yang hendak melecehkan syariat Islam.
“Apabila ada kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu denga lisannya, jika pun tidak dengan hatinya, tapi itu standar iman terlemah,” tutur Afta, yang juga penulis tetap kolom-kolom Islam di Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Katanya, berjihad di jalan Allah dengan jiwa, raga, dan harta adalah perbuatan mulia, terlebih pada bulan suci Ramadhan ini, lanjutnya. (L/RS2/P1)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin