Muara Jambi, MINA – Dai Ponpes Tahfidz Qur’an Al-Fatah, Talang Duku, Muaro Jambi Ansaf Muarif Gunawan mengatakan, Idul Fitri yang penuh berkah dan rahmat ini adalah momentum saat paling tepat bagi umat Islam untuk saling memaafkan antar sesama.
“Pentingnya menghilangkan rasa dendam atau permusuhan agar kualitas kehidupan menjadi lebih baik, tenteram, dan bermakna. Kita hilangkan sekat-sekat perbedaan, golongan, pilihan partai dan sebagainya, karena umat Islam adalah umat yang satu,” ucap Gunawan dalam Khutbah Idul Fitri 1445 H di pekarangan pesantren, Rabu (10/4) yang dihadiri puluhan jamaah.
Ia mengatakan, karena itu, dia menyerukan untuk meningkatkan terus keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
“Mudah-mudahan segala amal ibadah yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan kemarin diterima dan menjadi penghapus dari dosa-dosa kita, serta amalannya dapat diterapkan selama sebelas bulan berikutnya,” harapnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Gunawan mengatakan, Id berarti kembali dan Fitri berarti agama yang benar. Idul Fitri berarti kembali kepada Agama Islam dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Dia mengungkapkan, Ibnu Rajab pernah menceritakan, bagaimana generasi terbaik umat ini ketika menghadapi perpisahan dengan Ramadhan dan memasuki Idul fitri. Para sahabat Rasulullah, mereka sangat takut amalnya ditolak dan tidak diterima.
“Kita berharap apa yang kita lakukan sebulan suntuk, sebulan penuh yang mengisi siang dan malamnya dengan aktivitas yang cukup melelahkan, menahan lapar dan dahaga, menahan pandangan dan syahwat, menahan lisan dan sebagainya demi untuk mendapat ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga dapat menghapus dosa-dosa kita di masa yang lalu,” harapnya. (L/R8/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda