Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DAI: DAKWAH JUGA UNTUK CARI HIDAYAH

Admin - Kamis, 16 April 2015 - 23:50 WIB

Kamis, 16 April 2015 - 23:50 WIB

668 Views ㅤ

Fariq Gazim Anuz bersama para dari dan pendiri Ponpes Al-Fatah (Potho: Mujahid/MINA)
Fariq Gazim Anuz bersama para dari dan pendiri Ponpes Al-Fatah (Potho: Mujahid/MINA)

Fariq Gazim Anuz bersama para santri dan pendiri Ponpes Al-Fatah (Potho: Mujahid/MINA)

Bogor, 27 Jumadil Akhir 1436/16 April 2015 (MINA) – Dai Fariq Gazim Anuz mengatakan,  orang yang berdakwah dalam menyampaikan atau menyeru kebaikan hendaknya selain mengharapkan ridha dia, juga harus mencari hidayah Allah Subhana Wa Ta’ala.

“Orang yang berdakwah menjadikan dakwah suatu kebutuhan untuk mencari hidayah Allah,” kata Fariq Gasim Anuz, dai asal Cirebon yang aktif berdakwah di Komunitas Masyarakat Indonesia di Jeddah saat memberikan motivasi kepada santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Cileungsi-Bogor, Kamis malam.

Dai yang juga penulis buku Tepat Memberi Nasehat (Fiqih Nasihat) tersebut, mengatakan hidayah itu akan diperoleh dengan terus membersihkan dan mengevaluasi diri.

Dalam ceramah selama satu jam tersebut, dai kelahiran 1968 yang juga aktif berdakwah keliling kota dan daerah di berbagai pulau di Indonesia termasuk daerah terpencil di Flores, Papua itu,  juga memberikan nasihat kepada para santri agar senantiasa berbakti kepada kedua orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

“Penyebab keberkahan seseorang adalah bakti dia terhadap orang tuanya,” tegasnya.

Fariq yang juga pernah mengajar di Pondok Pesantren Al-Irsyad di Butuh Tengaran Salatiga, Kabupaten Semarang, menyampaikan pesan berulang kali kepada para santri agar menghormati dan menyayangi orang tua terutama ibu, karena ridha dan murka Allah terletak pada ibu.

Dalam kesempatan yang sama Pimpinan Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Wahyudi KS mengatakan, seorang anak yang berbakti dan mendapat ridha orang tuanya, akan Allah beri segala kemudahan dalam menjalani aktivitasnya. Hal itu diutarakan kepada para santri sembari menyampaikan pengalaman pribadinya saat dia berusia muda.

Wahyudi yang juga dai dan memiliki motto “Berhentilah bicara di saat orang masih ingin mendengar dan janganlah bicara di saat orang tak lagi ingin mendengar” menyampaikan pesan yang sama kepada para santri agar senantiasa menghormati dan berbakti kepada orang tua, jika ingin meraih kesuksesan selagi mereka masih hidup.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

“Berbaktilah kepada orang tuamu, ibumu agar keberkahan dan kesuksesan kita raih,” tegasnya.(L/P004/P2)

 

Mi’raj Islmic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Khadijah
MINA Health