Jakarta, MINA – Da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ali Farkhan Tsani menyeru umat Islam agar mewaspadai paham liberalisme dan komunisme.
“Paham liberalisme tidak berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah, tetapi pada kebebasan nafsu,” kata Ali saat mengisi acara Mabit Malam Ahad di Masjid Nurul Jannah, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Sabtu (30/9).
Ia mengungkapkan, menurut seorang sumber yang dikenalnya, orang-orang liberal adalah orang yang dibayar untuk membuat pemahaman tentang Islam menjadi menyimpang.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Sedangkan paham komunis, kata dai pengamat dunia Islam itu, adalah paham komunal yang menganggap sesuatu milik bersama dan anti-Tuhan.
Dalam mencapai tujuan politiknya, mereka tak segan-segan menggunakan segala cara, termasuk dengan membunuh para jenderal TNI dan Ulama.
“Seharusnya yang ada bukan hanya film PKI membantai para jenderal, tapi perlu juga film PKI membunuh para ulama,” katanya.
Ali yang pernah mengenyam pendidikan khusus tentang Yahudi dan Al-Quds di Yaman, menyampaikan pula tentang berpecahnya negeri-negeri kekuatan Muslim dewasa ini. Ia menyayangkan bahwa para pemimpin negeri Muslim justru meminta Presiden AS Donald Trump dan PBB untuk menjadi penengah perseteruan mereka.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Di sini letak pentingnya seorang khailfah yang memimpin dunia Islam dengan mengikuti sistem kenabian, yang bersifat rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Ia mengingatkan, tokoh Zionis Yahudi Theodor Herzl saja sampai hanya tidur tiga jam setiap hari, dan waktunya sebagian besar dipergunakan demi mewujudkan cita-cita negara Yahudi di Palestina,
“Ini menjadi pelajaran, umat Islam harus lebih bersungguh-sungguh dalam berjihad untuk menyeru kaum Muslimin bersatu, sehingga dapat mengembalikan Palestina ke tangan umat Islam. (L/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia