DAI KANADA : FIRQOH PENYEBAB KETIDAKPEDULIAN TERHADAP SESAMA

Dr Abu Ameenah Bilal Philips. Photo :www.bilalphilips.com
Dr Abu Ameenah Bilal Philips. Photo :www.bilalphilips.com

Surabaya, 29 Dzulqa’dah 1436/13 September 2015 (MINA) – Berpecah belah menimbulkan ketidakpedulian antar golongan. Demikian dikatakan Dai asal Kanada Dr.  Abu Ameenah Bilal Philips dihadapan ratusan Jama’ah Masjid Al-Irsyad, Surabaya, Jawa Timur, Ahad, (13/9).

“Dalam Q.S Al-Hujurat ayat 10 dijelaskan kita bisa bersaudara hanya karena Iman. Jika ada perbedaan maka perbaikilah, sambungkanlah jadikan menjadi sepaham, Tapi kita lihat banyaknya firqoh di masa sekarang, ini permasalahan yang besar. Firqoh menimbulkan ketidakpedulian antar golongan, “ ujarnya sebagaimana dilaporkan Amar Ramzi, Kontributor Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Surabaya.

Menurutnya, Umat Islam bisa bersatu hanya karena ikatan iman, dan Umat Islam bisa mengambil pelajaran dari ibadah haji.

“Haji merupakan bukti bahwa muslim seharusnya bisa bersatu, mereka datang dari segala penjuru dunia dan berkumpul di satu tempat yakni Mekkah, “ kata pendiri Islamic Online University Qatar ini.

Lebih lanjut menurutnya nikmat persaudaraan yang didapat karena Iman dan rahmat dari Allah bagaikan satu bangunan.

“Muslim seperti satu tubuh, sama-sama merasakan apa yang diderita saudaranya, Muslim juga ibarat satu bangunan yang saling menopang satu sama lain, “ ujar alumnus Islamic University of medina ini.

Bilal juga mengajak umat islam untuk meninggalkan kesyirikan kepada Allah, termasuk juga berpecah belah sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ar-Ruum ayat 31-32.

“Mengaku beriman tapi masih meminta kepada kuburan wali yang keramat, ini iman yang salah, dan kesyirikan juga akan kita dapat jika kita masih terus berfirqoh (berpecah-belah-red), sebagaimana pada QS. Ar-Ruum ayat 31-32, maka ini sangat berbahaya, “ tegas ulama yang lahir di Jamaica dan berhasil mendapatkan gelar MA bidang Aqidah (Theology Islam) dari King Saud University di Riyadh ini.

Bilal juga mengingatkan umat Islam untuk tidak berpecah belah sehingga menimbulkan kelemahan ditubuh umat islam itu sendiri.

“Firqoh hanya menyebabkan kita lemah dan mudah dipecah belah sehingga didzolimi, seperti fenomena saudara-saudara kita ditempat lain. Mulailah dengan keluarga, saudara, tetangga kita yang terdekat sehingga bisa menjadi kuat jika kita lakukan bersama-sama, “ ujar muallaf yang terlahir dengan nama Dennis Bradley Philips ini.

Dr. Bilal Philips lahir di Jamaika, Kedua orangtuanya adalah guru, kakeknya bahkan seorang pendeta dan pakar Al Kitab. Tak heran jika Bilal tumbuh menjadi seorang Kristen yang taat. Di usia 11 tahun, Bilal ikut keluarganya pindah ke Kanada.

Tahun 1972, Bilal memeluk Islam setelah membaca buku The Misunderstood Religion karya Muhammad Quthb.

Ia pernah beberapa kali ditangkap dan diusir di beberapa negara membuatnya tidak putus asa untuk terus menyebarkan Islam di seluruh penjuru dunia.(L/amr/K08/R03).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0