Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DA’I MALAYSIA: GEOPOLITIK PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA KONSEP KHILAFAH

Admin - Ahad, 7 September 2014 - 03:03 WIB

Ahad, 7 September 2014 - 03:03 WIB

1076 Views ㅤ

Dudin Sobaruddin (Photo: MINA)
Dudin Sobaruddin (Photo: MINA)

Ustadz Dudin Shobaruddin,MA. (Foto: mirajnews.com)

Bogor, 11 Dzul Qaidah 1435/6 September 2014 – Geopolitik yang dianut oleh masing masing negara merupakan penghalang dan penghambat perkembangan konsep Khilafah ‘ala Minhaj Nubuwwah (Khilafah yang mengikuti jejak kenabian), sebagai jalan keluar dari kemelut perpecahan umat Islam.

“Geopolitik yang dianut masing-masing Negara merupakan penghalang dan penghambat dalam perkembangan konsep Khilafah ala Minhaj Nubuwwah sebagai jalan keluar dari kemelut perpecahan umat Islam,” kata da’i asal Malaysia, Ustadz Dudin Shobarudin,MA di Masjid At-Taqwa, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/9).

Dai negeri jiran yang sedang berkunjung ke Pesantren Al-Fatah Bogor itu mengatakan, bahwa Allah mewajibkan umat Islam bersatua dan melarang berpecah-belah.

“Ayat Al-Qur’an seperti Ali Imran 103 dan Al-Anfal 46 menjelaskan bahwa sekiranya umat Islam terus berpecah maka akan gagal dan hilang kekuatannya,” tegasnya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Menurutnya, melihat kekuatan musuh Islam yang begitu jauh dibanding umat Islam, dapat membuat Muslimin tidak dapat menghalangi kedzaliman yang mereka lakukan.

“Sebagai contoh, tatkala umat Islam di Gaza Palestina, ribuan nyawa melayang, puluhan ribu luka oleh kebiadaban dan kejahatan Zionis Israel, hanya kurang dengan hitungan waktu 34 hari saja. Sementara umat Islam yang lain hanya menyaksikan melalui televisi, surat khabar, radio dan berita yang lainnya,” ujarnya.

Karenanya, saatnya umat Islam kompak dan bersatu dengan menghilangkan seluruh kepentingan politik praktis, imbuhnya.

Shobaruddin menegaskan, Islam itu rahmatan lil’alamin, konsep Islam adalah global, tidak terhalang oleh batas kenegaraan, teritorial dan organisasi.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Tapi memang untuk menghilangkan pemahaman ini tidak mudah, sebab ia telah terhijab oleh pengaruh budaya barat yang telah menjajah dunia Islam ratusan tahun lamanya.

“Mereka telah memilah-milah umat ini ke berbagai kelompok kenegaraan, satu sama lain saling bangga membanggakan,” paparnya.

Dudin menghimbau umat Islam agar tidak seperti orang-orang musyrik yang telah memecah belah agama menjadi beberapa golongan, dan setiap golongan merasa bangga dengan golongannya, ujarnya mengutip surat Ali-Imran ayat 105 dan Al-Rum ayat ke 31-32.

Ia berharap umat Islam hendaknya mensyukuri nikmat Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang yang memahami konsep berjama’ah, dengan terus memberikan keta’atan kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri. (L/K05/P004/P4)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia