Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DA’I PESANTREN: KEPEMIMPINAN ISLAM BERSIFAT MULIA DAN RAHMAT

Admin - Selasa, 24 Maret 2015 - 05:39 WIB

Selasa, 24 Maret 2015 - 05:39 WIB

750 Views ㅤ

(Foto: Dokumen Pribadi)
(Foto: Dokumen Pribadi)

(Foto: Dokumen Pribadi)

Serpong, Senin, 3 Jumadil Akhir 1436/23 Maret 2015 (MINA) – Sistem kepemimpinan Islam merupakan syariat yang mulia dan pembawa rahmat bagi alam semesta, bukan membawa kerusakan, permusuhan apalagi teror dan radikalisme, kata da’i Pesantren, Ali Farkhan Tsani pada Pengajian Umum Kajian Dunia Islam di Masjid Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Ahad malam (22/3).

“Kepemipinan Islam merupakan syariat Islam karena bersumberkan dari dalil-dalil yang kuat dan menjadi sentral kepemimpinan kaum Muslimin di dunia, sesuai dengan yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya,” ujar Duta Al-Quds tersebut.

Menurut da’i alumni Mu’assasah Al-Quds Shanaa Yaman tersebut, kepemimpinan Islam pada masa Rasul sungguh sangat mulia dan penuh rahmat, juga dilanjutkan oleh kepemimpinan yang mengikutinya.

Jangankan dalam damai, dalam peperangan di medan tempur sekalipun Rasul melarang membunuh anak-anak, wanita, orang tua, pendeta dan sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Bahkan, tempat peribadatan agama lain seperti bangunan gereja, para pendeta, hingga fasilitas umum, pohon-pohon dan alam sekitar pun tidak boleh dibunuh dan dihancurkan semena-mena, ujarnya.

“Jangan sampai syariah kepemimpinan umat Islam yang agung, mulia dan terhormat, menjadi identik dengan radikalisme, kekerasan dan saling bunuh sesama manusia. Itu tidak sesuai lagi dengan tuntunan Rasul,” kata Ali Farkhan Tsani, yang juga Redaktur Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency).

Untuk itu, ia menngingatkan agar kaum Muslimin dari berbagai pergerakan, organisasi dan kalangan untuk semakin mempererat ukhuwah Islamiyah, dengan saling meningkatkan toleransi dalam hal perbedaan cabang fikih ikhtilaf fiqiyah.

Ia menyebutkan, terjadinya konflik di beberapa negeri di Timur Tengah dan Afrika, merupakan ujian persatuan dan kesatuan umat Islam. sebab ternyata yang menjadi korban di lapangan, adalah kaum Muslimin juga.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

“Faktanya, banyak masjid diratakan dengan tanah, ulama terbunuh, perpustakaan dan bangunan peninggalan Islam bersejarah dihancurkan. Ini tentu menjadi pelajaran bagi kaum Muslimin bahwa ada desain besar program Zionis Internasional memecah belah kaum Muslimin,” imbuhnya. (L/P005/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
hilal
Kolom
Breaking News
Breaking News