Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Da’i Sabang : Shalat Nilai Spiritual Dalam Keluarga

Nur Hadis - Ahad, 19 Januari 2020 - 06:14 WIB

Ahad, 19 Januari 2020 - 06:14 WIB

3 Views

Sabang, Aceh, MINA – Mubaligh (da’i) Kota Sabang, Ustaz Irsalullah Yusuf, S.Th.I., menyatakan bahwa shalat merupakan nilai spiritual dalam kehidupan keluarga.

IA menyampaikan saat memberikan tausiyah di hadapan masyarakat Jurong Tanoh Buju dalam rangkaian acara Maulid Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang diselenggarakan di halaman SDN 8 Kota Sabang, pada Sabtu (18/01) malam.

“Shalat merupakan nilai spiritual dalam rumah tangga kita, dalam keluarga kita. Jika shalat merupakan tiang agama, maka dalam kehidupan keluarga kita shalatlah yang menjadi tiang penyangga kehidupan keluarga kita,” katanya.

Menurutnya, jika shalat sering dilalaikan dalam kehidupan sehari-hari, maka otomatis keluarga yang rukun tidak akan dapat terwujud.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

“Kita kadangkala ingin agar keluarga kita hidup rukun, tanpa ada masalah dan persoalan. Namun kadangkala kita juga lupa dan lalai jika solusi berbagai macam persoalan keluarga terletak pada shalat. Shalat saja ia lalaikan, lantas bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menolongnya dalam menghadapi segala macam persoalan kehidupan keluarganya. Bukankah yang pertama kali akan dihisab nanti di yaumil akhir adalah perkara shalat,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan warga tentang persoalan yang saat ini sedang menimpa Muslim Uighur dan Palestina, mereka kesulitan dalam melaksanakan ibadah akibat tekanan pihak lain.

Ia menjelaskan, di Uyghur jangankan untuk ibadah yang lain, shalat saja tidak diperbolehkan, bahkan saat begitu terdesaknya, Muslim Uighur melaksanakan sholat dengan isyarat kedipan mata, mereka gunakan karena kondisi darurat, mereka tidak diizinkan untuk sholat.

“Berdiri untuk shalat pasti akan dihukum, sholat dengan duduk dan berbaring pun tidak mungkin karena dilarang. Maka dengan sangat terpaksa mereka gunakan isyarat kedipan mata, ini pun mereka lakukan dengan sembunyi-sembunyi,” lanjutnya.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

“Karena jika ketahuan sedang berkedip-kedip dan berdoa maka mereka akan segera diberikan hukuman. Begitu juga di Palestina, Zionis melarang warga Muslim di sana untuk leluasa menjalankan shalat di Masjid-masjid di Palestina, termasuk di Masjid Al-Aqsha. Maka mari kita bersyukur dengan damainya tempat kita untuk lebih meningkatkan kualitas shalat kita,” ujarnya. (L/B07/RS2).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Rekomendasi untuk Anda