Dakta Kirim Bantuan Peduli Gempa Lombok

Jakarta, MINA – Dakta Media Network (DMN) menggelar penggalangan dan pengiriman bantuan untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Penggalangan ini melibatkan pendengar Dakta Radio, jamaah Majelis Taklim Dakta dan berbagai komunitas yang menjadi mitra Dakta Media Network.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan simpati untuk para korban. Sudah seharusnya kita peduli kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana gempa bumi di NTB. Apapun bentuk bantuannya, mereka akan sangat senang dan terbantu,” kata Direktur Dakta Media Network Andi Kosala di Jakarta, Senin (27/8).

“Pihaknya berterimakasih pada para pendengar dan Tata Motors yang turut berpartisipasi dalam penggalangan dan pengiriman bantuan ini,” jelas Andi.

Pelepasan dan pengiriman bantuan melalui program Armada Kemanusiaan menggunakan Truk Tata Ultra bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) akan berlangsung di Halaman Tata Motors, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Menurutnya, bantuan dari masyarakat yang sudah terkumpul saat ini berupa donasi uang, barang dan bahan makanan. Semua bantuan dicatat dan didistribusikan kepada korban yang terdampak gempa bumi. Proses pendistribusian bantuan akan melibatkan Laznas Dewan Dakwah yang berlokasi di Desa Kayangan, Lombok Utara.

Sementara Syifa Faradila selaku Koordinator Dakta Peduli Korban Gempa Lombok mengatakan komunikasikan dengan teman-teman yang ada di sana, apa saja yang mereka butuhkan. “Jadi apa yang kita kumpulkan saat ini adalah apa yang mereka butuhkan,” ujar Syifa.

Syifa menambahkan, total donasi yang berhasil dihimpun sampai 25 Agustus 2018 mencapai 200 juta rupiah, berasal dari perorangan maupun lembaga, seperti sekolah dan kalangan swasta.

Armada Kemanusian yang membawa bantuan bagi korban gempa di Lombok akan dilakukan oleh Presiden Direktur Tata Motors Indonesia Biswadev Sengupta, Ketua Umum DDII Muhammad Siddiq, Direktur DMN Andi Kosala dan General Manager DMN Suyanti. (L/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)