Gaza, MINA – Dalam kepungan bom, Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan menyerukan kepada pemerintah Indonesia agar segera mendesak penjajah Israel untuk menghentikan agresi militer dan memberlakukan gencatan senjata (ceasefire) di Jalur Gaza.
“Yang kami butuhkan dari pesan kami adalah Indonesia dan warganya menekan agar pihak Israel memberlakukan ceasefire,” ungkap dr. Marwan melalui video yang diterima MER-C Indonesia, Senin (19/5).
Dia berharap agar seluruh penghuni RS Indonesia, termasuk pasien dan tenaga medis, dapat selamat dari serangan yang terus berlanjut.
“Kami berdiri bersama pasien kami di dalam RS Indonesia. Kami berharap insya-Allah tempat itu akan aman dan kami juga akan aman,” tambahnya.
Baca Juga: Aktivis Kapal Madleen Mulai Mogok Makan di Tahanan Israel
Dalam video singkat tersebut, ia juga memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk keselamatan mereka di tengah situasi yang semakin memburuk.
“Teruslah mendukung kami. Dan terimakasih semuanya, doakan kami,” pintanya penuh harap.
Sebelumnya, RS Indonesia yang terletak di Bait Lahia, Gaza Utara kembali menjadi sasaran kekejaman militer Israel. Pasukan penjajah Israel (IDF) terus mengepung fasilitas medis tersebut sehingga pelayanan medis lumpuh total sejak Ahad (18/5).
Bahkan, proses pengurusan jenazah yang tersimpan di ruang jenazah di sisi timur RS juga terhenti, membuat puluhan jenazah terpaksa dibiarkan membusuk.
Baca Juga: Lalu Lintas Bandara Ben Gurion Kembali Terhenti Akibat Serangan Rudal Yaman
Ketua Presidium MER-C, Hadiki Habib mengecam keras serangan militer Israel yang merusak fasilitas kesehatan di Gaza dan mendesak agar serangan segera dihentikan serta tidak ada lagi kerusakan pada bangunan RS Indonesia.
Situasi ini semakin menambah derita warga Gaza yang tengah berjuang dalam konflik berkepanjangan dan krisis kemanusiaan yang mendalam. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 41 Tentara Israel Tolak Lanjutkan Perang “Demi Politik Netanyahu” di Gaza