Gaza, 29 Ramadhan 1435 H /27 Juli 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan penolakannya untuk gencatan senjata setelah sekitar satu jam sebelumnya kedua pihak (Gaza-Israel) memberlakukan hal itu untuk alasan bantuan kemanusiaan.
Sebelumnya, Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menyatakan dalam laman resmi media sosial facebook pada Ahad (27/7), gencatan senjata dilanjutkan atas permintaan Israel sebagai tanggapan pada himbauan PBB serta mempertimbangkan kondisi rakyat dan suasana Iedul Fitri.
“Namun, Israel malah menyerang kembali Gaza dan baru menyatakan penolakan gencatan senjata,” lapor koresponden MINA di Gaza.
Dalam sebuah wawancara TV Amerika Serikat pagi ini, Netanyahu berdalih bantuan kemanusiaan internasional untuk Gaza digunakan untuk keperluan militer para pejuangnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Israel menolak usulan PBB dan Hamas untuk memberikan kesempatan bantuan kemanusiaan dalam pertempuran di Jalur Gaza,” kata seorang Israel yang tidak disebutkan namanya kepada media lokal.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Netanyahu menuduh Hamas menawarkan gencatan senjata di satu sisi, dan terus menembakkan roket di sisi lain. Namun, koresponden MINA di Gaza melaporkan sejauh ini, Israel menyerang lebih intensif dibandingkan dengan Gaza, terlebih setelah gencatan senjata diberlakukan sebelumnya.
Tim koresponden MINA di lapangan melaporkan, satu jam sebelum terjadinya gencatan senjata, Israel melakukan penyerangan bertubi tubi ke Gaza. Di jalur Gaza bagian utara, sejak pukul 13.00 suara dentuman bom terdengar di mana-mana, bahkan 5 menit setelah pukul 14.00, Israel masih terus mengadakan serangan dengan menembakkan misil dari tank. Israel beralasan menargetkan terowongan-terowongan pejuang yang ada di jalur Gaza yang mengancam keamanan nasionalnya.(L/K01/P03/R2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)