Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina, Damai di Dunia

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - Rabu, 4 September 2024 - 07:58 WIB

Rabu, 4 September 2024 - 07:58 WIB

57 Views

Seorang pemuda membawa bendera Palestina (foto: ig)

Perdamaian adalah salah satu aspek fundamental yang mendukung perkembangan dan kesejahteraan umat manusia. Dalam perspektif ilmiah, perdamaian merupakan kondisi di mana individu dan masyarakat dapat hidup tanpa adanya konflik, yang memungkinkan perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Penelitian menunjukkan bahwa negara-negara yang damai cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, serta perkembangan yang lebih cepat dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan dan kesehatan. Tanpa perdamaian, potensi manusia untuk berkembang secara optimal akan terhambat.

Dalam ajaran Islam, perdamaian (salam) adalah inti dari pesan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Al-Quran berulang kali menyerukan pentingnya menciptakan dan menjaga perdamaian, baik di antara sesama Muslim maupun dengan umat manusia secara umum. Salah satu ayat yang menekankan hal ini adalah dalam Surat Al-Anfal ayat 61, di mana Allah SWT berfirman, “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.” Ini menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk senantiasa mencari solusi damai dalam setiap permasalahan.

Palestina telah menjadi pusat konflik berkepanjangan sejak awal abad ke-20, ketika pengaruh kolonialisme Inggris dan deklarasi Balfour tahun 1917 membuka jalan bagi migrasi besar-besaran orang Yahudi ke wilayah tersebut. Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan pendirian negara Israel, menandai awal dari konflik yang lebih intensif. Sejak itu, berbagai peperangan dan insiden kekerasan terus berlangsung, yang menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi rakyat Palestina.

Konflik Palestina-Israel sering dipandang dalam konteks perlawanan terhadap penjajahan dan upaya mempertahankan hak-hak kemanusiaan yang dijamin dalam Islam. Dalam perspektif syari’ah, pembelaan terhadap tanah air dari serangan dan penjajahan adalah kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi umat Islam. Namun, Islam juga mengajarkan bahwa dalam upaya mempertahankan diri, harus tetap menjaga prinsip-prinsip keadilan dan tidak melampaui batas.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Konflik berkepanjangan di Palestina telah menyebabkan kerugian yang sangat besar, baik dari segi material maupun psikologis. Ribuan nyawa melayang, dan jutaan warga Palestina terpaksa mengungsi dari tanah kelahiran mereka. Kehancuran infrastruktur, seperti sekolah dan rumah sakit, membuat akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan menjadi sangat terbatas, sehingga generasi muda Palestina tumbuh dalam lingkungan yang penuh trauma dan keterbatasan.

Berbagai upaya internasional telah dilakukan untuk mencapai perdamaian di Palestina, termasuk perjanjian Oslo pada tahun 1993 yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Meskipun perjanjian ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, seperti pembentukan Otoritas Palestina, namun implementasinya di lapangan sering kali menemui hambatan. Konflik yang terus berlanjut menunjukkan bahwa perdamaian yang hakiki belum terwujud.

Islam mengajarkan bahwa perdamaian harus didasarkan pada prinsip keadilan. Surat Al-Maidah ayat 8 menegaskan, “Dan janganlah kebencianmu terhadap sesuatu kaum membuat kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” Ini menekankan bahwa perdamaian yang sejati hanya bisa tercapai jika setiap pihak mendapatkan haknya secara adil dan tidak ada yang dizalimi.

Ulama memiliki peran penting dalam menyuarakan perdamaian dan mendorong penyelesaian konflik secara damai di Palestina. Melalui fatwa dan khutbah, ulama dapat membimbing umat untuk menghindari kekerasan yang tidak perlu dan mencari solusi yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka juga bisa menjadi mediator dalam berbagai konflik, mengingat pengaruh dan otoritas moral yang dimiliki.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Dampak Konflik

Perdamaian di Palestina tidak hanya penting bagi rakyat Palestina sendiri, tetapi juga bagi stabilitas global. Konflik ini memiliki dampak yang luas, termasuk meningkatnya ketegangan antar negara dan ancaman terhadap keamanan internasional. Penyelesaian konflik ini secara damai akan berdampak positif terhadap hubungan antar negara dan mengurangi potensi konflik di wilayah lain.

Konflik Palestina-Israel juga memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia Islam. Banyak negara Muslim merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung Palestina, yang sering kali mempengaruhi kebijakan luar negeri mereka. Konflik ini juga menjadi salah satu faktor penyebab ketegangan antara dunia Islam dan negara-negara Barat yang mendukung Israel.

PBB telah berulang kali mengeluarkan resolusi yang menuntut diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina, serta menghimbau untuk diadakan negosiasi yang adil. Namun, implementasi resolusi tersebut sering kali terhambat oleh veto dari negara-negara yang memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut. Meski demikian, PBB tetap menjadi platform penting untuk mencari solusi damai.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Salah satu solusi yang sering diusulkan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel adalah solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina akan hidup berdampingan sebagai dua negara merdeka. Solusi ini diakui oleh banyak negara sebagai jalan keluar yang paling realistis, meskipun tantangan dalam implementasinya masih sangat besar, terutama terkait dengan status Yerusalem dan hak kembali para pengungsi Palestina.

Yerusalem merupakan kota yang memiliki makna religius yang mendalam bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi. Status kota ini sering menjadi sumber ketegangan, terutama terkait klaim atas wilayah dan hak akses ke tempat-tempat suci. Dalam Islam, Yerusalem (Al-Quds) adalah tempat di mana Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’ Mi’raj, sehingga memiliki makna spiritual yang sangat tinggi. Oleh karena itu, penyelesaian status Yerusalem menjadi kunci penting dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Perdamaian di Palestina memerlukan pendekatan multidimensional yang melibatkan berbagai aspek, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan agama. Pendekatan ini harus melibatkan semua pihak yang terkait, termasuk Israel, Palestina, negara-negara tetangga, dan masyarakat internasional. Selain itu, penting juga untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di Palestina, sehingga rakyatnya dapat hidup dalam kondisi yang lebih baik.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun kesadaran perdamaian di kalangan generasi muda. Kurikulum yang menekankan pentingnya toleransi, pemahaman antarbudaya, dan penyelesaian konflik secara damai dapat membantu mengurangi kebencian dan prasangka yang menjadi akar dari banyak konflik. Di Palestina, upaya untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat menjadi langkah penting menuju perdamaian.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Peran Media dalam Mempromosikan Perdamaian

Media memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini publik mengenai konflik Palestina-Israel. Media yang bertanggung jawab dapat membantu mempromosikan narasi perdamaian dan mengurangi penyebaran informasi yang dapat memicu kebencian. Oleh karena itu, penting bagi media untuk menyajikan berita yang akurat, seimbang, dan mengedepankan nilai-nilai perdamaian.

Konflik Palestina-Israel juga harus dilihat dalam konteks kemanusiaan global, di mana setiap individu berhak untuk hidup dalam damai dan meraih potensi mereka sepenuhnya. Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk mendukung penyelesaian konflik ini demi terciptanya dunia yang lebih adil dan damai. Kesadaran ini penting untuk membangun solidaritas global dalam mendukung perdamaian di Palestina.

Sejarah telah menunjukkan bahwa konflik yang berkepanjangan hanya membawa penderitaan dan kerugian bagi semua pihak. Oleh karena itu, penting untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan bekerja menuju masa depan yang lebih damai. Ini memerlukan komitmen dari semua pihak untuk menghormati hak-hak asasi manusia, mematuhi hukum internasional, dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Perdamaian di Palestina bukan hanya tentang menyelesaikan konflik lokal, tetapi juga tentang menciptakan preseden untuk penyelesaian konflik global lainnya. Jika perdamaian dapat dicapai di wilayah yang penuh dengan sejarah panjang pertikaian seperti Palestina, ini akan memberikan harapan dan inspirasi bagi daerah konflik lain di seluruh dunia.

Palestina menjadi simbol perjuangan untuk keadilan dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, tercapainya perdamaian di Palestina akan menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan dunia yang lebih adil dan damai, di mana setiap orang dapat hidup dengan martabat dan keamanan. Ketika dunia melihat bahwa perdamaian dapat diwujudkan di Palestina, ini akan memperkuat keyakinan bahwa perdamaian global adalah tujuan yang dapat dicapai dengan usaha bersama.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Palestina