Amman, MINA – Jaringan toko Carrefour di Yordania mulai 4 November kemarin resmi menutup semua gerai jaringannya di negara tersebut. Jaringan supermarket ini sebelumnya telah mengumumkan perubahan nama menyusul kampanye boikot yang terus meningkat sejak 7 Oktober tahun lalu.
Al-Futtaim Group UEA juga membatalkan kerja samanya dengan jaringan Carrefour Prancis di Yordania. Sebelumnya, jaringan Carrefour Prancis di Yordania berniat mengubah nama mereknya menjadi “Hypermax”. Dikutip dari Quds Press.
Kampanye boikot perusahan yang berafiliasi dengan Israel telah mengurangi penjualan toko Carrefour di Yordania lebih dari 75 persen.
Pengumuman penutupan Carrefour di Yordania dilakukan setelah jaringan toko tersebut mengalami kerugian akibat boikot oleh warga Yordania yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Perang Hezbollah-Israel Tewaskan 3.000 Orang Lebanon
“Carrefour Yordania berutang ratusan ribu dinar (satu dinar setara dengan satu setengah dolar) sebagai akibat dari kampanye boikot, yang menyebabkan penumpukan pembayaran mereka,” kata para pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.
Dua bulan setelah agresi ke Gaza dan dimulainya kampanye boikot, Carrefour menulis surat kepada para pemasoknya di Yordania, meminta maaf atas keterlambatan dalam menyelesaikan pembayaran mereka baru-baru ini karena situasi saat ini yang mempengaruhi bisnis perusahaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Iran: Gencatan Senjata Gaza Dapat Pengaruhi Balasan terhadap Israel