Brussel, 8 Dzulqa’dah 1435 /3 September 2014 (MINA) – Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) telah mendesak rezim Zionis Israel membatalkan rencananya merebut ratusan hektar tanah Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki mengatakan, Washington sangat prihatin tentang keputusan Israel menyita 400 hektar lahan di wilayah Bethlehem.
Jen Psaki menambahkan, rencana itu harus dibatalkan segera, seperti dilaporan Press TV diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Uni Eropa sehari sebelumnya juga telah memperingatkan Israel terhadap rencana tersebut.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Kami mengutuk pengambilalih lahan baru di Tepi Barat, yang berkaitan dengan rencana perluasan pemukiman lebih lanjut,” kata juru bicara Uni Eropa.
“Pada saat ini tindakan yang dapat merusak stabilitas dan prospek perundingan konstruktif berikut gencatan senjata di Gaza harus dihindari. ” tambahnya.
Sebelumnya Senin, juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon mengatakan, tindakan Israel mencaplok petak besar tanah, “membuka jalan bagi membuka permukiman baru, yang – seperti PBB telah menegaskan pada banyak kesempatan – adalah ilegal di bawah hukum internasional. ”
Pekan lalu Mesir yang telah berhasil memediasi gencatan senjata permanen antara Israel dan gerakan perlawanan Hamas di Jalur Gaza untuk mengakhiri perang 51-hari, juga mengecam rencana Israel.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Reaksi keras ini terjadi setelah pada Ahad, Israel mengumumkan rencana untuk mengambil alih 400 hektare tanah Palestina di Tepi Barat di wilayah Bethlehem.
Palestina mengecam keputusan Israel itu dan menyerukan aksi mMasyarakat internasional terhadap rezim Zionis Tel Aviv.
Masyarakat internasional menganggap semua permukiman Israel yang dibangun di atas tanah Palestina yang diduduki adalah tindakan ilegal.
Lebih dari setengah juta warga Israel kini tinggal di lebih dari 120 pemukiman ilegal yang dibangun sejak Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada 1967 (T/P002/P2)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)