Jeddah, MINA – Pimpinan Bank Pembangunan Islam (IsDB), UNICEF, King Salman Center for Humanitarian Aid and Relief (KSrelief), dan Abdul Aziz Al Ghurair Refugee Education Fund, bertemu secara virtual pada Jumat (5/2).
Pertemuan menyetujui proyek pertama yang didanai oleh Dana Filantropi Muslim Global untuk Anak-anak (GMPFC), yang diluncurkan pada Sidang Umum PBB pada September 2019.
GMPFC yang dikelola IsDB, mengelola sumber dana filantropi Islam yang dikumpulkan untuk bantuan kemanusiaan, menyelamatkan jiwa dan mencapai tujuan Pembangunan berkelanjutan terkait anak.
Tiga proyek dengan nilai total 12,1 juta AS dolar yang dikeluarkan oleh GMPFC telah disetujui oleh Dewan Pengurus Dana, untuk memfasilitasi sebagian besar anak-anak pengungsi di Bangladesh, Yordania, dan Pakistan. Demikian dikutip dari website resmi OKI.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Proyek-proyek akan dilaksanakan bermitra dengan UNICEF. Untuk mendukung anak-anak dan remaja yang rentan berusia antara 12 sampai 24 tahun, memperkuat pembelajaran dan kesejahteraan, khususnya untuk mendukung transisi positif mereka ke masa dewasa.
Abdul Aziz Al Ghurair dan KSrelief adalah pendonor dana pertama, untuk dana pendidikan pengungsi yang masing-masing telah menyumbangkan 10 juta dolar dan 9,2 juta dolar.
Di distrik Cox’s Bazar Bangladesh, di mana sekitar 1,2 juta pengungsi Rohingya dan penduduk asli di wilayah tersebut, membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Dana yang diberikan untuk perawatan kesehatan yang menyelamatkan jiwa anak-anak dan wanita, bersama dengan dukungan nutrisi untuk anak-anak di bawah usia lima tahun, juga ibu hamil dan menyusui.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Di Yordania, pendanaan akan diarahkan untuk menampung lebih dari 650.000 pengungsi Suriah yang terdaftar.
Di Pakistan, pendanaan yang dikontribusikan oleh KSrelief akan mendukung cakupan imunisasi, layanan kesehatan untuk anak-anak di bawah usia lima tahun di distrik-distrik terpilih, sehingga mengurangi anak yang meninggal setiap tahunnya, yang saat ini berjumlah 250.000 anak. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza