Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DANIEL STREICH, MEMBENCI MASJID NAMUN KINI BERSUJUD DI DALAMNYA

Bahron Ansori - Ahad, 20 September 2015 - 14:37 WIB

Ahad, 20 September 2015 - 14:37 WIB

608 Views

daniel streighOleh: Risma Tri Utami, Mahasiswa STAI Al Fatah Bogor

Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dan orang-orang yang kamu musuhi diantara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Mumtahanah : 7)

Ayat ini mungkin cocok untuk kisah tentang Daniel Streich berikut ini.

Menentang Pembangunan Masjid

Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi

Daniel Streich adalah salah seorang anggota partai Rakyat Swiss (Swiss People’s Party/SVP) di  Switzerland. Seorang politikus terkenal, karena sikapnya yang keras menentang pembangunan menara Mesjid di seluruh negara Swiss.

Ia secara aktif menggalang sentimen anti-Muslim di seantero Swiss. Karena kampanyenya yang demikian kerasnya menentang Islam, ia menempati posisi rangking teratas di kalangan Angkatan Bersenjata Swiss.

Streich penganut kristen taat. Dia dibesarkan dengan ajaran Kristiani dan semasa kecil pernah bercita-cita menjadi pastor. Namun ketika remaja niatnya berubah. Ia mulai gemar berpolitik dan tanpa ragu terjun langsung menjadi anggota partai ternama di Swiss.

SVP bukan partai sembarangan. Di dalamnya terdiri dari cendekia, ilmuwan, pelajar, dan pegiat bukan dari kalangan muslim. Partai ini menjadi penentang nomor wahid penyebaran Islam di Swiss dan Streich paling vokal menyerukan penutupan masjid di Negeri Cokelat ini.

Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan

Streich adalah orang penting di Partai Rakyat Swiss (SVP). Perannya sangat vital di partai itu, hingga keputusannya sangat menentukan terhadap kebijakan partai. Gerakannya melawan pembangunan menara Mesjid adalah untuk mendapatkan perhatian publik dan menarik minat mereka.

Ia bahkan sempat mengusulkan untuk menutup semua Mesjid di Swiss. Ia memenangkan slot military instructor di Militer Swiss karena popularitasnya. Ia juga berkomitmen untuk partainya SVP, dan berdiri sebagai politisi lokal di komune Bulle.

Lahir dari sebuah keluarga Kristen, Streich telah secara komprehensif mempelajari Islam hanya untuk memfitnah dan menyerang Islam, kemudian ajaran Islam memberi pengaruh yang mendalam terhadap dirinya.

Daniel Streich Masuk Islam

Baca Juga: Hambali bin Husin, Kisah Keteguhan Iman dan Kesabaran dalam Taat

Streich berusaha untuk mengerti dan mempelajari Al-Qur’an dan ajaran-jaran Islam dengan tujuan untuk bisa berargumen melawan Muslim kemudian meruntuhkan keyakinan mereka. Di tengah usahanya ini, mantan Kristen ini mulai setuju dan mengakui kebenaran Al-Qur’an.

Dalam usahanya menyingkirkan Islam dari Swiss, lelaki ini malah mempelajari Alquran dan Islam. Ia berharap dengan memahami ajaran Nabi Muhammad itu, dia mampu meruntuhkan iman kaum muslim. Yang terjadi, ia malah terpesona dengan agama rahmatan lil alamin ini.

Semakin jauh Streich belajar Islam, semakin tenggelam dia dalam keindahan agama samawi itu. “Banyak perbedaan saya dapatkan ketika mempelajari Islam. Agama ini memberikan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup penting dan tidak saya temukan di agama saya,” katanya.

Presiden Organisasi Konferensi Islam (OKI) Abdul Majid Aldai mengatakan orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan besar mengetahui Islam dan hubungan antara Islam dengan terorisme, sama halnya dengan Streich.

Baca Juga: Dari Cleaning Service Menjadi Sensei, Kisah Suroso yang Menginspirasi

Menurut Organisasi dan Komunitas Persatuan Islam sekitar 3000 – 5000 orang Itali belakangan ini telah pindah masuk agama Islam dari agama Katolik.

Akhirnya ia ulang hubungannya dengan aktivitas partai politik dan kemudian memeluk Islam. Streich mengumumkan ke-Islam-an dirinya secara terbuka di depan publik, dan untuk itu oleh aktivis SVO (aktivis penentang Muslim) Streich dijuluki setan.

Streich mengatakan bahwa ia membaca Al Kitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca kitab suci Alquran dan melakukan sholat lima waktu setiap hari.

Kemudian ia mengundurkan diri dari kepartaian SVP dan secara terbuka menyatakan bahwa ia sekarang telah menjadi Muslim. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran dalam Islam, yang selama ini tidak pernah ia peroleh dari Kristen.

Baca Juga: Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Hezbollah yang Gugur Dibunuh Israel

Ia sekarang berkomitmen untuk Islam, dan ia selalu ke Mesjid, rumah Allah yang dulunya ia tentang, kini ia bersujud didalamnya untuk sholat lima waktu dan membaca Al Quran.

Kehidupan Daniel Streich Setelah Memeluk Islam

Akhir-akhir ini pertanyaan larangan mendirikan menara mesjid divoting Switzerland dimana negara Swiss mengeluarkan status hukumnya. Karean hasil voting memberikan 42.5 persen membela dan 57.5 persen mendukung larangan, padahal populasi muslim di Switzerland ini hanya 6 persen.

Hal yang paling menakjubkan adalah dukungan dari 42.5 persen populasi terhadap muslim yang hanya 6 persen. Para analis mengklaim bahwa larangan mendirikan mesjid dan ritual agama Islam telah menarik orang ke arah agama Islam.

Baca Juga: Jenderal Ahmad Yani, Ikon Perlawanan Terhadap Komunisme

Streich sekarang lebih memfokuskan perhatiannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan Partai Demokratik Baru (New Conservative Democratic Party) di kanton Freiburg.

Berbeda dengan gerakan sebelumnya, Gerakan baru Freich (Freich’s New Movement) lebih memfokuskan diri pada pembangunan toleransi, mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan kerjasama dalam kehidupan, meskipun telah menjadi kenyataan bahwa pelarangan menara Mesjid telah memperoleh status hukum.

Ia yang sebelumnya telah menentang pembangunan menara Mesjid, kini malah berharap akan terwujudnya pembangunan Masjid kelima di Swiss, dan akan menjadi masjid paling indah di Eropa.

Dan kini Streich masuk dalam kategori muallaf yang paling berpengaruh di duniaDan kini Streich masuk dalam kategori muallaf yang paling berpengaruh di dunia. Dari berbagai sumber (T/ima/R02)

Baca Juga: Hidup Tenang Ala Darusman, Berserah Diri dan Yakin pada Takdir Allah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Baca Juga: Hiruk Pikuk Istana di Mata Butje, Kisah dari 1 Oktober 1965

 

 

 

 

Baca Juga: Inspirasi Sukses, Kisah Dul dari Rimbo Bujang Merintis Bisnis Cincau

 

 

 

Baca Juga: Radin Inten II Sang Elang dari Lampung, Pejuang Tak Kenal Takut

Rekomendasi untuk Anda

Sosok