Oleh: Nurhadis, Wartawan MINA, Kepala Biro MINA Sumatera,
Klaim zionis-yahudi atas berdirinya negara apartheid Israel pada 14 Mei 1948 tepat 74 tahun yang lalu sampai saat ini tersisa tidak lebih dari 15% tanah Palestina yang masih dikuasai warga Palestina. Selebihnya Israel mencaplok mengokupasi tanah milik bangsa Palestina ini dengan sewenang-wenang dan mengusirnya secara besar-besaran sejak 15 Mei 1948. Inilah yang dikenal dengan Nakba. Lebih 700.000 warga Palestina diusir dari tanah kelahirannya.
Bulan ini bertepatan 74 tahun lalu dengan tragedi memilukan bagi bangsa Palestina bahkan umat Islam dunia yang berdiam tak berdaya, Lembaga kemanusiaan yang konsen terhadap pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina, Aqsa Working Group (AWG) Indonesia menggelar aksi pengibaran bendera di beberapa daerah Indonesia.
Di Lampung AWG memulai aksinya dengan mengibarkan bendera di kubah masjid terbesar di Lampung, Masjid An-Nubuwwah sejak Kamis 12 Mei. Sabtu 14 Mei AWG Lampung menggelar aksi lebih besar lagi. Kali ini santri pondok pesantren shuffah Hizbullah dan madrasah al-fatah beserta masyarakat sekitar diperkirakan berjumlah 1.000 orang lebih menggelar apel pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di lapangan Gaza komplek Ponpes Al-Fatah Al-Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Ribuan peserta mulai dari anak-anak, pemuda-pemudi hingga orang tua berdatangan membawa bendera Indonesia dan bendera Palestina untuk dikibarkan sebagai bentuk dukungan.
Dalam sambutannya, Anggota Presidium Aqsa Working Group (AWG) Nur Ikhwan Abadi menggelorakan takbir dan yel-yel Al-Aqsa Haqqunaa di lapangan Gaza tersebut. Pada ada apel itu juga diterbangkan seratus balon bertuliskan Save Al-Aqsa dan Free Palestine.
Pada Apel tersebut, dibentangkan bendera Indonesia dan bendera Palestina berukuran 10 x 3 m2 oleh santri Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah.
Ikut juga pasukan berkuda mengelilingi lapangan. Digawangi oleh Yusuf Effendi, empat ekor kuda dikendarai oleh Imadudin bersama Adi Prasetyo (Mahasiswa Sekolah Tinggi Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STSQABM) Online dan dua orang anaknya yang merupakan santri Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah dari Ekskul Berkuda. Annisa Hanifa (12) santri kelas 6 MI dan Isa Ahmad (9) santri kelas 3 MI ini dengan gagah berkuda mengelilingi lapangan dengan membawa bendera Indonesia dan Palestina yang berkibar terkena terpaan angin.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Di Bandar Lampung, bendera berukuran 10 meter2 tersebut dikibarkan di ketinggian Teropong Kota Bandar Lampung. Terlihat view kota Bandar Lampung dari ketinggian tersebut.
Selain itu, tim pengibaran bendera Indonesia dan Palestina dari AWG Lampung menuju Menara Siger di Pelabuhan Bakauheuni Lampung Selatan. Menara Siger ini merupakan ikon Provinsi Lampung.
Menara siger berdiri di atas gunung Damping 110 MDPL. Bagi warga yang menyeberang menggunakan kapal dari Merak ke Bakauheuni tentu akan dapat menyaksikan kegagahan menara setinggi 32 meter ini.
Sekitar seratus lebih warga dan anggota pengurus AWG hadir pada pengibaran bendera di titik nol ujung Selatan Sumatera ini. Selain dari Lampung Selatan, Bandar Lampung, hadir juga warga dan simpatisan AWG dari Sido Makmur, Melinting, Lampung Timur.
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida
Sekitar seratus lebih warga dan anggota pengurus AWG hadir pada pengibaran bendera di titik nol ujung Selatan Sumatera ini. Selain dari Lampung Selatan, Bandar Lampung, hadir juga warga dan simpatisan AWG dari Sido Makmur, Melinting, Lampung Timur.
Aksi pengibaran ini juga digelar di Masjid At-Taqwa Pringsewu, Bangun Rejo Lampung Tengah, sampai di ketinggian Bumi Sekala Beghak Lampung Barat.
Antusiasme masyarakat Lampung, bergerak berjamaah mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina ini dapat menjadi tolok ukur semangat umat Islam Indonesia dalam membela hak saudaranya di palestina.
Kita bangsa Indonesia sebenarnya mempunyai hutang budi cukup besar terhadap bangsa Palestina. Bagaimana tidak, seorang Ulama Mufti Palestina, saat menerima informasi proklamasi kemerdekaan Indonesia bergegas menyebarkannya ke negara-negara Arab agar mendukung dengan cara mengakui kemerdekaan Indonesia saat itu. Belum lagi saudagar Palestina yang masyhur kita dengar menginfaqkan sebagian hartanya untuk membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia saat itu.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Harapan besar bangsa Palestina terhadap peran bangsa Indonesia untuk upaya membebaskan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina terus bergulir. Indonesia dikenal sebagai bangsa dan negara yang secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang pendudukan Zionis Israel terhadap Palestina.
Maka, tidak berlebihan jika pengibaran bendera Palestina di Lampung Indonesia ini diharapkan dapat menggerakkan dan menggelorakan semangat Umat Islam seluruh dunia untuk bergerak berjamaah membebaskan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan palestina. Dari Bumi Siger Lampung Indonesia, Untuk Kemerdekaan Al-Aqsha Palestina. (A/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri