Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Pusdai untuk Al-Aqsa: Seruan Ukhuwah Umat Islam Menggema di Jawa Barat

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 41 detik yang lalu

41 detik yang lalu

0 Views

Enceng Darsoman (64) asal Tasikmalaya, salah satu peserta yang akan menghadiri Tabligh Akbar di Pusdai pada Ahad, 22 Juni esok (foto: Husain R)

UDARA sejuk kota Bandung akan terasa berbeda esok hari, Ahad, 22 Juni 2025. Ribuan umat Islam dari berbagai pelosok Jawa Barat diperkirakan akan memadati Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat itu. Mereka akan hadir dalam sebuah gelaran besar yang tidak hanya sekadar majelis ilmu, melainkan sebuah peristiwa ukhuwah dan pernyataan sikap: Tabligh Akbar bertema “Menyatukan Hati, Membangun Kesatuan Umat: Seruan Ukhuwah untuk Pembebasan Al-Aqsa.”

Acara yang diinisiasi oleh Aqsa Working Group (AWG) Wilayah Jawa Barat ini dijadwalkan mulai pukul 07.30 hingga 11.45 WIB. Tabligh Akbar ini terbuka untuk umum—muslimin muslimat dari berbagai kalangan, usia, dan latar belakang diundang untuk menyatukan langkah, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan memperkuat komitmen bersama dalam membela Masjid Al-Aqsa.

Meski hari pelaksanaan masih esok, semangat para peserta sudah terasa dari berbagai wilayah. Para peserta datang dengan berbagai motivasi, namun satu benang merah menyatukan mereka: cinta kepada Al-Aqsa dan kerinduan akan persatuan umat.

Suara dari Daerah: Semangat Ukhuwah dan Kepedulian

Baca Juga: Menyatukan Umat, Membebaskan Al-Aqsa: Peran Besar AWG di Balik Tabligh Akbar Pusdai

Samsul Arifin Fahrul Razi (43), seorang peserta asal Sukabumi, mengungkapkan antusiasmenya. “Motivasi yang pertama adalah ingin bersilaturahmi dengan para ikhwan akhwat, muslimin muslimat, khususnya di daerah Jawa Barat. Karena tema yang diangkat pada taklim ini adalah tentang Baitul Maqdis, khususnya Masjidil Aqsa, yang menjadi motivasi tersendiri karena sampai saat ini Masjidil Aqsa dan Baitul Maqdis belum merdeka. Hal itu menjadi motivasi tinggi untuk menghadiri acara ini,” tuturnya.

Samsul bukan satu-satunya yang merasa terpanggil. Enceng Darsoman (64), seorang tokoh dakwah dari Tasikmalaya, juga akan hadir di Pusdai esok hari. Ia menyampaikan, “Sebagai pejuang Islam dan penegak syariat, kami termotivasi hadir dalam kegiatan ini sebagai bagian dari persiapan membebaskan Masjidil Aqsa, terutama melalui upaya menyatukan umat.” Bagi Enceng, pembebasan tidak cukup hanya dengan retorika. Dibutuhkan penyatuan hati dan langkah nyata, salah satunya dengan hadir dalam kegiatan seperti ini.

Tak hanya generasi senior, kaum muda pun tak kalah semangat. Husain Ramadhan (25), pemuda asal Pangandaran, menilai bahwa hadir dalam tabligh akbar ini adalah bentuk jihad dalam kapasitasnya sebagai pemuda muslim. “Hadirnya pada kegiatan Tabligh Akbar Jawa Barat 2025 adalah dorongan hati sebagai bentuk jihad yang mampu saya lakukan saat ini dalam perjuangan pembebasan Masjidil Aqsha dan Palestina,” ujarnya.

Tiga Ulama, Satu Misi

Baca Juga: Kata Situs Formula E tentang Jakarta

Tabligh Akbar kali ini akan menghadirkan tiga pembicara nasional yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap isu ukhuwah Islamiyah dan perjuangan Al-Aqsa. Pertama adalah KH. M. Roinul Balad, S.Sos.I., Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Barat, yang selama ini dikenal sebagai penggerak dakwah yang kuat di lapangan dan memiliki wawasan kebangsaan serta keumatan yang luas.

Pembicara kedua adalah KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, M.A., Pembina Aqsa Working Group dan tokoh dakwah internasional. Beliau dikenal sebagai ulama yang konsisten menyuarakan pembelaan terhadap Masjidil Aqsha dan Palestina di berbagai forum dunia.

Pembicara ketiga, Ustaz Muhammad Munawwar Zayin, adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah Nurul Falah Cikajang. Kiprahnya dalam dunia pesantren dan perjuangan Islam di akar rumput menjadikannya sosok yang mampu menjembatani semangat jihad dan dakwah di kalangan generasi muda.

Pusdai: Titik Temu Umat Se-Jawa Barat

Baca Juga: Pusdai Jabar: Oase Ukhuwah di Tengah Kota, Mercusuar Pembebasan Al-Aqsha

Masjid Pusdai bukan sekadar bangunan megah di pusat Kota Bandung. Ia adalah simbol persatuan umat Islam Jawa Barat. Dalam sejarahnya, Pusdai kerap menjadi lokasi berbagai kegiatan strategis keislaman yang menyatukan umat lintas organisasi, latar belakang, dan usia.

Gelaran Tabligh Akbar esok hari diperkirakan akan memperkuat fungsi itu. Di tengah zaman penuh fitnah, perpecahan, dan gempuran ideologi sekuler-materialis, seruan untuk bersatu kembali kepada tauhid, Al-Qur’an, dan sunnah menjadi amat penting. Karena itu, tabligh ini bukan hanya acara seremonial, tapi bagian dari rekonstruksi kesadaran umat: bahwa satu-satunya jalan menuju kejayaan adalah dengan kembali bersatu dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan kepemimpinan yang lurus.

Seperti yang difahami Masjid Al-Aqsa saat ini berada di bawah penjajahan zionis Israel. Serangan demi serangan, pembatasan, dan penodaan terhadap situs suci umat Islam itu terus terjadi. Namun di tengah kesulitan itu, umat Islam tidak boleh berpaling. Justru di sinilah pentingnya menjaga bara semangat jihad dan persatuan. Dan itulah yang ingin dihidupkan oleh Aqsa Working Group (AWG) melalui acara ini.

AWG merupakan lembaga nirlaba yang konsisten mengadvokasi isu pembebasan Al-Aqsa. Melalui kegiatan edukasi, kampanye, serta bantuan kemanusiaan, AWG menjadi jembatan antara umat Islam Indonesia dan perjuangan rakyat Palestina. Dalam konteks ini, kegiatan di Pusdai merupakan bagian dari upaya membangun jaringan spiritual dan intelektual umat Islam untuk mendukung perjuangan global umat.

Baca Juga: Museum Al-Qur’an Al-Akbar Palembang: Wisata Religi Ikonik di Sumatera Selatan

Dari Ilmu Menuju Aksi Nyata

Salah satu pesan penting dari kegiatan ini adalah bahwa pembelaan terhadap Al-Aqsa bukan hanya melalui donasi atau turun ke medan konflik. Tapi juga melalui langkah-langkah kecil yang konsisten: menuntut ilmu, mengokohkan jamaah, menjaga ukhuwah, dan membangun peradaban Islam dari keluarga dan komunitas.

Dengan menghadiri kegiatan ini, para peserta sejatinya sedang menyusun batu bata pertama untuk bangunan peradaban Islam yang akan menopang pembebasan Al-Aqsa. Karena kemenangan tidak datang dari kekuatan senjata semata, tetapi juga dari kekuatan iman, ilmu, dan persatuan.

Esok pagi, ketika matahari mulai menyapa kota Bandung, gema takbir dan tahmid akan memenuhi halaman Pusdai. Wajah-wajah penuh harapan akan berkumpul—ada yang datang dengan membawa keluarga, ada yang hadir bersama rombongan dari kampung, ada pula yang menempuh perjalanan belasan jam demi ikut menyambung langkah perjuangan ini.

Baca Juga: Dari Mimbar Jakarta, Serukan Solidaritas Gaza

Mereka hadir bukan sekadar untuk mendengarkan ceramah. Mereka hadir untuk meneguhkan niat, memperbarui komitmen, dan menyatukan hati. Karena mereka tahu, di balik pertemuan ini ada harapan besar: terbebasnya Al-Aqsa, tegaknya Islam di seluruh penjuru dunia, dan bersatunya umat di bawah satu panji.

Dan semoga, dari Pusdai inilah, akan lahir kembali bara semangat yang menerangi jalan menuju Baitul Maqdis.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Anak-anak Dibantai, Dunia Diam: Israel Tertawa

 

Rekomendasi untuk Anda