Dasasila untuk Palestina dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Seluruh Indonesia

Sekretaris Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR-PTMA) yang juga Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., saat membacakan Dasasila FR-PTMA dalam Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel di Plaza UMJ, Selasa (07/05/2024). (Foto: KSU/M.H Fahmi/UMJ)

Selasa 7 Mei 2024, atas inisiasi Forum Rektor PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) dilakukan secara serentak Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel melibatkan sivitas akademika dari 172 kampus PTMA di Indonesia pada pukul 10.00 WIB, 11.00 WITA dan 12.00 WIT.

Pada kesempatan tersebut dibacakan sepuluh pernyataan sikap (Dasa Sila Sikap Bela Palestina) orasi dari guru besar, dosen, dan mahasiswa.

Salah satu sila pernyataan dari Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang dikeluarkan oleh Forum Rektor PTMA, yakni dengan tegas meminta Pemerintah Indonesia agar tidak sedikit pun berpikir apalagi bertindak melakukan hubungan diplomatik dengan negara pelaku genosida.

Tindakan genosida yang dilakukan Israel atas Palestina belum menemui titik terang. Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2023, ditandai dengan serangan brutal Israel ke Palestina, telah memakan korban sebanyak 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang.

Baca Juga:  Mantan Mossad: Ekonomi Israel Runtuh dan Kalah Perang di Gaza

Atas kejadian yang tidak berperikemanusiaan itu Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR-PTMA) melakukan aksi bela Palestina di lingkungan kampus masing-masing secara serentak.

Berikut Dasasila FR-PTMA dalam Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang dibacakan oleh Sekretaris Umum FR-PTMA Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Pertama, FR-PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

Kedua, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Ketiga, mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

Keempat, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.

Kelima, mendukung Internasional Criminal Court (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.

Keenam, mengecam OIC (Organization of Islamic Cooperation), Rabithah Alami Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah serta cenderung membiarkan Israel melakukan kejahatan kemanusiaan berupa penyerangan dan pembuhuhan untuk kepentingan dalam negerinya sendiri.

Ketujuh, mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.

Kedelapan, FR-PTMA meminta pada Pemerintah Indonesia agar tidak ada sedikit pun berpikiran, apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan dengan pelaku genosida yaitu Israel.

Baca Juga:  [POPULER MINA] Israel Kalah, Kurban, dan Beasiswa Timur Tengah

Kesembilan, FR-PTMA meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Kesepuluh, mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) sendiri menggelar aksi bela Palestina di Kampus A (Cireundeu) tepatnya di Plaza UMJ dan Kampus B (Cempaka Putih) tepatnya di Lapangan Gedung Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK).

Pada aksi itu, ratusan civitas academica UMJ yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan menghentikan kegiatan harian baik perkuliahan maupun kantor, dan berkumpul di titik aksi sebagai bentuk dukungan dan pernyataan sikap tegas atas genosida terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung lebih dari enam bulan.

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi