Ankara, 26 Syawal 1435/23 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Ahmet Davutoglu akan menggantikan Reccep Tayyip Erdogan sebagai perdana menteri pada 29 Agustus mendatang, sehari setelah Erdogan dilantik sebagai presiden Turki terbaru.
Dia juga akan diangkat sebagai Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) dalam kongres luar biasa pada 27 Agustus, kantor berita Turki Anadolu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Erdogan telah menunjuk Menlu Ahmet Davutoglu untuk menggantikannya menjadi perdana menteri dan pemimpin partai yang berkuasa saat ini.
Nama Davutoglu ditentukan dari konsensus yang dicapai setelah perundingan intensif dalam partai, Erdogan mengatakan hal itu beberapa waktu lalu setelah pertemuan tertinggi dewan partainya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Presiden terpilih, Erdogan, mengatakan perdana menteri akan lebih kuat jika ia juga akan menjadi pemimpin partai.
“Harapan terbesar bangsa dari pemimpin partai dan perdana menteri baru adalah untuk mewujudkan Turki Baru yang ideal dan memenuhi 2023 tujuanPartai AK,” kata Erdogan.
Dia menegaskan “tekad dan komitmen” Davutoglu untuk melawan “struktur paralel,” istilah yang digunakan Erdogan untuk menggambarkan kelompok berpengaruh yang bersarang dalam lembaga-lembaga negara termasuk peradilan dan polisi.
Pemerintah menuduh kelompok yang dikenal publik sebagai “Gulenist” atau “Layanan” (Hizmet), gerakan yang diduga dipimpin orang terkemuka di turki yang tinggal di Amerika Serikat Fethullah Gulen, mendalangi operasi politik untuk merusak reputasi dan kemajuan Turki selama ini.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Erdogan mengakui ada perbedaan pendapat yang terjadi dalam partai selama proses penentuan calon. “Mereka yang mengharapkan perpecahan dan disosiasi di partai kami sekali lagi akan kecewa baik selama periode sampai kongres partai dan yang setelah itu,” katanya.
Berbicara kepada anggota partai, Davutoglu berjanji akan terus melakukan apa yang disebut “gerakan pemulihan besar” yang telah berlangsung selama 12 tahun terakhir di Turki.
“Siapa pun yang ingin menghentikan atau mengganggu ‘jalan suci’ ini -apakah atas nama struktur paralel atau nama lain- harus tahu bahwa Partai AK akan berdiri di depan mereka seperti batu,” tegasnya.
Erdogan akan dilantik sebagai presiden ke-12 Turki pada 28 Agustus, satu hari setelah pertemuan kongres Partai AK. Dia diperkirakan akan menunjuk perdana menteri baru pada 29 Agustus mendatang.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Menurut hasil pemilu pada 10 Agustus, Erdogan memenangkan sebanyak 51.79 persen suara, sementara saingannya Ekmeleddin Ihsanoglu dan Selahattin Demirtas mengumpulkan 38,44 persen dan 9.76 persen.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas