DAVUTOGLU SEBUT GENOSIDA SREBRENICA SEBAGAI PEMBUNUHAN NURANI MANUSIA

(Foto: Worldbulletin)
(Foto: Worldbulletin)

Srebrenica, 24 Ramadhan 1436/11 Juli 2015 (MINA) – Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menggambarkan tragedi 1995 dimana terjadi genosida Srebrenica dan sebagai pembunuhan nurani manusia serta melanggar hukum internasional.

“Di Srebrenica, itu tidak hanya saudara-saudara kita yang dibantai tetapi juga hati nurani manusia dan hukum internasional,” kata Davutoglu dalam konferensi pers bersama dengan Denis Zvizdic, ketua Dewan Menteri , di Sarajevo, Jum’at (10/7).

Dalam kunjungannya selama dua hari di Bosnia, Perdana menteri Turki itu mengucapkan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka, demikian Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu (11/7).

Lebih lanjut, dia berharap dunia mengambil pelajaran dari peristiwa genosida 20 tahun lalu yang menewaskan sekitar 8 ribu pria Muslim Bosnia dan anak laki-laki tewas.

Selain itu, dia juga menyuarakan dukungannya kepada Bosnia untuk ambil bagian dari aliansi NATO dan Uni Eropa bersama dengan reformasi ekonomi negara.

“Bosnia and Herzegovina memiliki potensi untuk dengan mudah menemukan tempat di antara negara-negara maju dari Eropa berkat kedamaian batin dan pengelolaan manajemen yang efektif,” katanya.

Tragedi Srebrenica

Pembantaian Srebrenica disebut juga Genosida Srebrenica adalah kejadian sekitar lebih dari 8 ribu pembantaian lelaki dan remaja etnis Muslim Bosnia pada Juli 1995 di daerah Srebrenica, Bosnia oleh pasukan Republik Srpska pimpinan Jenderal Ratko Mladić.

Jenderal Mladic kini menjadi buronan internasional yang telah didapati bersalah karena genosida dan berbagai kejahatan perang lain di Yugoslavia.

Pada 27 Februari 2007, Mahkamah Internasional menetapkan kejadian ini sebagai sebuah tragedi genosida.

Selain pasukan Serbia Bosnia, pasukan paramiliter Serbia Scorpion pernah menjadi bagian dari Kementerian Dalam Negeri Serbia sampai 1991 dan ratusan sukarelawan dari Ukraina dan Rusia juga turut bersalah atas pembantaian ini. (T/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0