Ramallah, MINA – Defense for Children International (DCI) mengatakan pasukan pendudukan Israel telah membunuh sedikitnya 8.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza dan 121 lainnya di Tepi Barat serta Yerusalem pada tahun 2023, sehingga menyebutnya sebagai “tahun genosida” terhadap anak-anak Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, DCI-Palestina menambahkan, jumlah anak-anak yang terbunuh dalam kampanye mematikan Israel terhadap Palestina, yang dimulai pada 7 Oktober 2023 mungkin akan meningkat karena banyaknya jenazah yang belum ditemukan dan serangan Israel yang terus berlangsung. Demikian dikutip dari Palinfo, Jumat (12/1).
Selain itu, masyarakat Palestina saat ini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan, khususnya di Gaza.
DCI menyampaikan anak-anak yang terbunuh tahun lalu di Tepi Barat dan Yerusalem menjadi sasaran peluru tajam dan rudal yang ditembakkan oleh pemukim, tentara serta pesawat Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
DCI juga menuduh tentara Israel tanpa pandang bulu dan sengaja menargetkan infrastruktur dan struktur sipil serta medis untuk menciptakan kondisi kehidupan yang tidak dapat ditoleransi bagi warga Palestina di Gaza.
Pasukan Israel juga membom fasilitas medis utama di Gaza dan mencegah bahan bakar yang sangat dibutuhkan mencapai fasilitas tersebut. (T/Mil/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza