Cilegon, Banten, MINA – Dompet Dhuafa (DD) bersama Tanihub dan TaniFund melakukan kunjungan ke Peternakan Terate Jaya, Cilegon, Kabupaten Banten, Kamis (19/6).
“Kunjungan tersebut dilaksanakan guna melakukan pengecekan dan pengontrolan kondisi peternakan, termasuk para peternak, kandang, hewan ternak, juga kendala-kendala yang dialami. Selain itu, sebagai investor pihak TaniFund juga sekaligus melakukan audit keuangannya,” terang Accounting Manager Tanihub Rebecca, demikian keterangan yang diterima MINA.
Berlokasi di Cikerai, Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, sebuah kawasan peternakan seluas 6.700 meter persegi, dibangun di perbukitan Cilegon. Peternakan Terate Jaya namanya. Dikelilingi pemandangan bukit-bukit elok dan langit cerah, peternakan tersebut mengusung konsep integrated farming perpaduan peternakan dan pertanian.
“Kami hari ini melakukan kunjungan ke salah satu mitra ternak THK Dompet Dhuafa untuk persiapan Idul Adha, yaitu yang ada di Cilegon. Agendanya adalah untuk melakukan audit keuangan sekaligus mengontrol perkembangan hewan ternak yang akan dikurbankan sekitar sebulan setengah lagi,” jelas Rebecca dalam kunjungannya, DD dan TaniHub berbincang banyak dengan para peternak di sana.”
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Irfan sebagai ketua kelompok ternak Terate Jaya menerangkan, “Terate Jaya pada THK ini ditargetkan oleh Dompet Dhuafa untuk menyediakan seribu ekor domba kurban. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Terate Jaya membagi jumlah tersebut ke dua peternakannya. Masing-masing memang memiliki kapasitas 500-600 ekor,” kata Ketua Kelompok Ternak Terate Jaya Irfan.
“Sedangkan jenis dombanya, tidak ada jenis atau ras khusus yang diternaknya. Semuanya bercampur ada yang dari Lampung, Garut, bahkan dari Jawa Timur. Pasalnya, Irfan dan tujuh peternak anggotanya, harus memenuhi target 1.000 ekor yang siap dikurbankan saat Idul Adha nanti. Untuk program THK, kami memang fokus pada penggemukan saja. Jadi kami beli bibit yang beratnya sekitar 10-11 kilo, kemudian kami besarkan dan gemukkan untuk mecapai minimal 23 kilo,” terang Irfan.
“Untuk mempercepat proses penggemukan Sehari hari kami berikan konsentrat, ditambah juga dari rumput-rumputan, kulit-kulit kedelai, kulit gandum, dan polar. Kadang juga pakai ampas tahu. Intinya asupan yang paling banyak harus dikonsumsi adalah protein. Supaya cepat pertumbuhannya. Prinsip lainnya adalah, banyakin makanan kurangi pergerakan,” ucapnya.
Sedangkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, para peternak setiap hari membersihkan kandang di pagi dan sore. Tujuannya adalah, pagi supaya domba makan dengan nyaman dan lahap, kemudian sore dibersihkan supaya domba-domba saat tidur, kandang dalam keadaan bersih. Sekaligus juga menghindari penyakit-penyakit yang datang. Di sela-sela itu, peternak yang bertugas sambil mengecek fisik tiap-tiap domba, mulai dari kaki, mata, mulut, hingga gigi.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Cara perawatan lainnya, domba-domba dipisahkan sesuai perkembangan dan keaktifannya, supaya dapat lebih terkontrol, mana yang cepat tumbuh dan mana yang membutuhkan perhatian lebih.
“Dari program THK ini, TaniFund sebagai investor berharap para peternak semakin sejahtera. Harapan luasnya, peternakan di Indonesia semakin maju dan berkualitas,” ucap Riris, selaku Project Management TaniFund.
“Dompet Dhuafa dan TaniHub pada THK tahun ini menargetkan 30.000 ekor kambing dan 1.000 ekor sapi terbeli dari para peternak lokal. Yang kemudian akan didistribusikan ke kawasan-kasawan yang jarang dan sulit terjangkau hewan maupun daging kurban, hingga ke pelosok-pelosok negeri,” pungkas Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa, Guntur Subagja yang turut melakukan kunjungan saat itu. (R/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?