Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DD Perkuat Distribusi Qurban Lewat Sentral Ternak Lampung

Mujiburrahman Editor : Widi Kusnadi - 47 menit yang lalu

47 menit yang lalu

14 Views ㅤ

Foto Wawancara dengan salah satu mitra DD Farm, Kamis 22 Mei 2025 (Foto doc. Mina)

Lampung, MINA – Dalam upaya memperluas manfaat program Tebar Hewan Kurban (THK) 2025, Dompet Dhuafa (DD) Lampung resmi membentuk tiga kemitraan peternakan sebagai sentral ternak yang akan menyuplai hewan kurban ke berbagai daerah di provinsi tersebut.

“Kami saat ini telah memiliki tiga peternak mitra utama yang berfungsi sebagai sentral distribusi dalam mendukung program THK,” ungkap Nandrianto Suparno, Pimpinan DD Lampung, dalam penyampaian resmi di kawasan DD Farm, Desa Gading Rejo, Kecamatan Gading, Provinsi Lampung pada Kamis (22/5).

DD Farm Lampung yang juga menjadi pusat pembinaan dan pemberdayaan peternak, telah menyiapkan sebanyak 320 ekor domba yang siap didistribusikan langsung ke berbagai wilayah terpencil seperti Lampung Timur, Tanggamus, Lampung Utara, Pesawaran, Pringsewu, dan Bandar Lampung.

“Untuk tahun ini, fokus kami adalah pada domba. Selain harganya yang terjangkau bagi peternak, proses penggemukannya juga lebih cepat dan efisien,” kata Rios sebagai Pendamping Program DD Farm Lampung.

Baca Juga: Kamis Udara Jakarta Memburuk, Warga Rentan Diimbau Selalu Memakai Masker

Salah satu kisah inspiratif dalam program ini datang dari Yuliani (54), warga Desa Tegalsari, Kecamatan Gading Rejo. Dulu seorang imigran, kini ia dikenal sebagai peternak sukses dengan 145 ekor domba sejak jalin kerja sama dengan DD Farm Lampung.

Yuliani memulai usahanya dengan hanya 70 ekor domba breeding. Dari jumlah itu, hanya 20 ekor yang berhasil dijual di tahun pertama. Namun berkat pelatihan, akses pasar, dan kemitraan yang difasilitasi oleh DD Farm, kini ia mampu menghasilkan ternak berkualitas, bahkan menghidupi dan menyekolahkan kedua anaknya hingga ke perguruan tinggi ternama, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dompet Dhuafa sangat membantu saya. Dari hasil penjualan domba, saya bisa membiayai pendidikan dua anak saya,” tuturnya.

Yuliani mendapatkan inspirasi dari kisah seorang pelajar asal Amerika Serikat yang pulang ke negerinya untuk mengabdi. Semangat pengabdian itulah yang memotivasinya untuk membangun usaha peternakan di kampung halamannya.

Baca Juga: Suhu Kian Panas di Aceh, Begini Kata Peneliti USK

Dalam kategori pembelian hewan kurban, Dompet Dhuafa membaginya menjadi tiga kelas berdasarkan bobot: standar (23–25 kg), medium (26–28 kg), dan premium (29–33 kg). Yuliani kini dapat menampung hingga 70 ekor domba untuk program penggemukan selama empat bulan, dengan potensi keuntungan bersih sekitar Rp400.000 per ekor.

Meski saat ini fokusnya masih pada penggemukan domba, Yuliani optimis usahanya akan terus berkembang. Sebagian besar pemasaran dombanya dilakukan melalui Dompet Dhuafa, dan kini dibantu juga oleh anaknya lewat media sosial.

Kisah Yuliani tak hanya menyoroti keberhasilan individu dalam mengelola usaha peternakan, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan strategis dan program sosial bisa menciptakan dampak jangka panjang dalam pemberdayaan masyarakat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Prabowo Agendakan Hadir di KTT ASEAN ke-46 Kuala Lumpur

Rekomendasi untuk Anda