Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DD Targetkan 52 Ribu Hewan Qurban Tahun 2021

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 25 Juni 2021 - 21:14 WIB

Jumat, 25 Juni 2021 - 21:14 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Lembaga filantrofi, Dompet Dhuafa (DD) pada hari raya Idul Adha 1442 ini menargetkan menerima dan menyalurkan 52 ribu hewan qurban pada tahun 2021 di seluruh Indonesia.

“Pandemi Covid-19 belum usai yang berdampak pada ekonomi. Berbagai perusahaan mengalami penurunan omset dan tak sedikit pula yang terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja. Kehadiran program sentra ternak DD Farm dari Dompet Dhuafa yang menjadi bagian Aksi Peduli Dampak Corona (APDC). Sebagai solusi di tengah krisis ekonomi program yang bergulir di sejumlah daerah tersebut, mulai menyerap pendamping program DD Farm dari masyarakat setempat yang terdampak pemutusan hubungan kerja akibat pandemi,” kata Hendri Saparini, selaku Ekonom Senior dalam konferensi pers Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, secara daring, Rabu (23/6).

Hendri menjelaskan, jika melihat data jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian dan peternakan tumbuh lebih dari 2% di tengah pandemi. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut dapat menciptakan lapangan kerja, demikian keterangan yang diterima MINA, Sabtu (25/6)

“Saya yakin kelompok menengah akan berbelanja qurban sekitar 40 juta keluarga. Maka itu sangat membantu dalam menggerakkan perekonomian rakyat,” ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Menurutnya, sebagian besar orang Indonesia itu berqurban dengan kambing, dan kambing ini adalah hewan ternak yang diternak di domestik bukan dari impor. Maka dengan hal tersebut, akan berdampak besar pada ekonomi perternak kecil. Jadi kalau ada 29 juta orang bekerja di sektor pertanian dan peternakan, kemudian belanja, maka akan ada optimisme bahwa sebenarnya ekonomi kita tidak berhenti.

“Bahwa inilah saatnya untuk berbelanja dan untuk tidak menahan belanja kurban. Karena itu akan berdampak bagi jutaan peternak di Indonesia, dan itu akan menjadi harapan baru bahwa ekonomi Indonesia ada kesempatan untuk pulih,” ucap Hendri.

Optimisme laju ekonomi di tengah pandemi tidak terlepas dari pemerataan daging kurban, hal ini turut dipaparkan oleh Ahsin Aligori, selaku Peneliti Senior IDEAS, “Fakta menarik riset IDEAS di tahun 2020 lalu, ternyata Jabodetabek merupakan pasar utama kurban terbesar di Indonesia dan secara pendistribusian mengalami surplus sampai 24.000 ton daging kurban yang berputar di Jabodatabek. Sementara di wilayah lain mengalami defisit daging aurban.

Dengan adanya kurban diharapkan bisa menjadi momentum pemerataan daging kurban ke pelosok secara adil. Sehingga dengan adanya qurban ini bisa dimaksimalkan dalam membantu masyarakat dalam pemenuhan gizi, beban masyarakat di tengah pandemi ini tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi, namun juga kebutuhan vitamin.  (R/R8/P2)

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda