Saudi, MINA – Kementeri Keuangan Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan sebuah laporan baru bahwa defisit anggaran Arab Saudi telah menurun mencapai 32,4 miliar dolar AS (sekitar Rp438 trilun) dalam sembilan bulan pertama tahun 2017 ini.
Menurut laporan tersebut, sejak awal 2017 pendapatan keuangan memang meningkat sebesar 23 persen menjadi 450,1 miliar riyal (setara dengan 120 miliar dolar AS) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara pengeluaran meningkat sebesar 0,4 persen menjadi 571,6 miliar riyal (setara 152,4 miliar dolar AS).
Berdasarkan angka kementerian, defisit turun 40 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Senin (20/11)
Menkeu Saudi, Mohammed Al-Jadaan mengatakan: “tantangan ekonomi tetap ada, reformasi ekonomi dan tindakan yang diatur dalam Program Perimbangan Keuangan di Saudi Vision 2030 telah terbukti efektif, berkontribusi pada peningkatan pendapatan non-minyak dan kami membuat kemajuan dalam menciptakan ekonomi yang lebih kuat dan terdiversifikasi.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ia menjelaskan, pendapatan mencapai 142,1 miliar riyal (37,9 miliar dolar) selama kuartal ketiga tahun ini, meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan non-minyak meningkat 80 persen menjadi 47,8 miliar riyal (12,7 miliar dolar) dibandingkan tahun lalu.
Menurutnya, total pengeluaran pada kuartal ketiga tahun ini meningkat lima persen menjadi 190,9 miliar riyal (50,9 miliar solar) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ia menambahkan, defisit pada kuartal ketiga mencapai 48,7 miliar riyal (13 miliar dolar), sementara utang publik pada akhir kuartal ketiga mencapai 375,8 miliar riyal (100,2 miliar solar). (T/R10/RS2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
https://www.middleeastmonitor.com/20171120-report-saudi-arabia-deficit-reaches-32-4bn/
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata