Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deklarasi ASEAN Desak Gencatan Senjata di Gaza

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 28 Juli 2024 - 05:57 WIB

Ahad, 28 Juli 2024 - 05:57 WIB

18 Views

KTT Para Menlu ASEAN di Vientiane, ibu kota Laos, Sabtu,27 Juli 2024. (Anadolu)

Vientiane,MINA – Para diplomat tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengeluarkan Deklarasi yang isinya mendesak gencatan senjata segera di Gaza.

Dalam komunike bersama KTT di Vientiane, ibu kota Laos, Sabtu (27/7), para menteri luar negeri ASEAN juga menyatakan “keprihatinan mendalam” tentang situasi kemanusiaan di daerah kantong yang diblokade itu. MEMO melaporkan.

“Kami mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, yang telah mengakibatkan jumlah korban yang mengkhawatirkan, khususnya perempuan dan anak-anak, akses terbatas terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya, yang menyebabkan semakin memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza,” kata deklarasi itu.

Deklarasi pernyataan bersama memuji upaya berbagai anggota ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan menegaskan kembali dukungan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Baca Juga: Pesan Paus untuk Pilpres AS: Pilih yang “Kejahatannya Lebih Sedikit”

“Kami menyerukan akses kemanusiaan yang cepat, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan bagi semua yang membutuhkan, melalui peningkatan kapasitas di perlintasan perbatasan, termasuk melalui laut,” lanjut perenyataan.

ASEAN mendesak semua pihak terkait untuk bekerja menuju penyelesaian konflik secara damai dengan tujuan mewujudkan solusi dua negara sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa para pejabat juga mengakui pendapat penasihat ICJ minggu lalu tentang wilayah Palestina yang diduduki, dengan mengatakan bahwa PBB harus mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri “secepat mungkin” kehadiran Israel yang melanggar hukum di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sekitar 20.000 Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh dalam Tiga Bulan Terakhir

Rekomendasi untuk Anda