Nouakchott, 22 Syawwal 1437/27 Juli 2016 (MINA) – KTT Arab Ke-27 di ibukota Mauritania, Senin, berakhir, dengan mengeluarkan Deklarasi Nouakchott, yang menekankan pentingnya perjuangan kemerdekaan Palestina dalam aksi bersama negara-negara Arab.
Deklarasi tersebut menekankan pentingnya mendukung ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapi agresi sistematis Israel, serta mencurahkan semua upaya yang komprehensif, adil, dan abadi dengan solusi berdasarkan Inisiatif Perdamaian Arab, Prinsip Madrid aturan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.
Deklarasi tersebut menyambut baik inisiatif Perancis mengajak untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang akan mengarah pada pembentukan negara berdaulat Palestina dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya dalam jangka waktu tertentu, demikian laporan IINA yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
KTT juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melaksanakan resolusi internasional yang akan mengakhiri pendudukan Israel dan mencapai penarikan pasukan Israel dari seluruh wilayah pendudukan Arab, termasuk Dataran Tinggi Golan Suriah dan daerah pendudukan di Lebanon Selatan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Para pemimpin Arab juga menyambut baik upaya Mesir baru-baru ini untuk mendorong maju proses perdamaian Timur Tengah.
Deklarasi tersebut menekankan komitmen negara-negara Arab untuk menggunakan cara yang paling efektif untuk melindungi keamanan nasional Arab, dengan mengembangkan mekanisme untuk memerangi terorisme dalam segala bentuknya, mempromosikan perdamaian dan keamanan, mendorong dialog dan menangkis kebencian dan ekstremisme.
Pada situasi di Libya, Deklarasi Nouakchott meminta pihak yang bertikai untuk menyebarkan semua usaha yang mungkin untuk membangun negeri itu dan menghadapi kelompok teroris.
Para pemimpin Arab juga mendesak pihak yang bertikai di Yaman untuk mencapai solusi positif yang berkelanjutan pada Pembicaraan Damai Kuwait. Mereka menambahkan bahwa pertemuan saat ini yang digelar di Kuwait harus menjadi kesempatan untuk mempromosikan dialog damai yang diharapkan akan menghasilkan pembentukan stabilitas dan keamanan di negara yang dilanda perang.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Deklarasi Nouakchott juga berharap bahwa solusi damai akan dicapai di Suriah untuk mengembalikan kedaulatan negara, kesatuan, dan martabat rakyat Suriah.
Selanjutnta KTT menyatakan komitmen para pemimpin Arab untuk mendukung Irak dalam melestarikan persatuan dan keamanan serta dalam menghadapi kelompok teroris dan membebaskan wilayah yang dikendalikan kelompok yang disebut ISIS.
Para pemimpin Arab menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam rekonsiliasi nasional di Somalia dan membangun kembali lembaga-lembaga negara.
Mengenai krisis di Sudan, para pemimpin telah menyatakan solidaritas mereka dengan Republik Sudan untuk upaya untuk mempromosikan perdamaian dan melestarikan kedaulatan nasional.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mereka juga menyambut baik dialog yang berkelanjutan dan upaya untuk mengaktifkan inisiatif Sudan pada keamanan pangan sebagai salah satu dasar dari keamanan tanah air Arab.
Dalam isu terorisme, para pemimpin Arab menyatakan keinginan mereka untuk menciptakan lingkungan bebas dari ekstremisme dan kekerasan, dengan mengkonsolidasikan penguasa demokratis dan menanamkan nilai-nilai solidaritas di antara negara-negara Arab.
KTT mempromosikan keterampilan manusia, mendorong penelitian ilmiah Arab, dan menawarkan kesempatan kerja yang tepat bagi warga negara mereka.
Deklarasi Nouakchott menyuarakan dukungan pemimpin Arab untuk upaya bantuan kemanusiaan internasional dan Arab bertujuan membantu warga negara yang dilanda perang, serta pengungsi dan imigran.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Disepakati untuk mengembangkan mekanisme modern dalam memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan membantu negara-negara yang menerima pengungsi. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)