Beijing, 15 Muharram 1437/28 Oktober 2015 (MINA) – Deklarasi bagi pengembangan antariksa Asia-Pasifik telah disetujui dalam sebuah forum, Selasa, dengan para peserta bersepakat untuk meningkatkan kerjasama multilateral untuk tujuan damai di luar angkasa.
Forum tersebut, yang diselenggarakan Organisasi Kerjasama Antariksa Asia-Pasifik (APSCO) dan Badan Antariksa Nasional Cina (CNSA), berfokus pada pengembangan ruang angkasa Asia Pasifik, yang akan didorong oleh prakarsa “Sabuk dan Jalan Sutra”, demikian kata Xinhua, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut deklarasi itu, negara-negara anggota APSCO harus lebih mempromosikan kerjasama kemitraan yang komprehensif untuk meningkatkan keterampilan dasar antariksa, mempromosikan komunitas berbagi, merancang strategi respon cepat dan meningkatkan kemampuan yang didorong industri dan interkoneksi.
Para pejabat badan ruang angkasa dan pakar kedirgantaraan dari Cina, Thailand, Pakistan, Bangladesh, Iran, Mongolia, Peru, Turki dan Indonesia menghadiri forum itu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Xu dazhe, Ketua APSCO dan juga kepala CNSA, mengatakan Cina telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan 10 negara di
sepanjang Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Maritim Abad 21.
China akan bekerja sama dengan APSCO untuk mempromosikan layanan satelit penginderaan jauh di seluruh Asia Tenggara, dan
bekerja sama dengan paara anggota APSCO untuk meningkatkan kapasitas ruang angkasa Asia Pasifik, Xu menambahkan.
APSCO, yang didirikan pada 1992, adalah sebuah organisasi antar-pemerintah yang berkantor pusat di Beijing, bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ruang angkasa dan mempromosikan perilaku damai di luar angkasa.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Sebagai anggota APSCO, Indonesia sudah bisa membuat satelit sendiri yaitu satelit mikro, contohnya satelit Lapan A1 yang telah beroperasi selama 7 tahun. Satelit itu dibuat oleh tangan-tangan putra Indonesia namun dirakit dan di bawah pengawasan ahli di Jerman.
Satelit Lapan A1 diluncurkan dari Pusat Stasiun Luar Angkasa Sriharikota, India, pada 2007 dan kini telah mengorbit di ketinggian 630 km dari permukaan Bumi. Posisi orbitnya di dekat kutub selatan.
Indonesia segera akan meluncurkan satelit A2, A3 dan seterusnya. Lapan dengan dukungan Kemenristek akan meluncurkan dua satelit lagi tahun 2015. Kedua satelit murni dibuat tangan putra bangsa plus dirakit di Indonesia sendiri. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat