Baghdad, MINA – Sebuah pernyataan militer Irak pada Ahad (20/12) mengatakan, “kelompok terlarang” meluncurkan delapan roket yang menargetkan Zona Hijau di Baghdad, melukai satu petugas keamanan Irak dan menyebabkan kerusakan material.
Sistem pertahanan C-RAM kedutaan AS yang digunakan untuk menghancurkan rudal udara, diaktifkan untuk menangkis serangan tersebut, kata Kedutaan dalam sebuah pernyataan. Al Jazeera melaporkan.
“Kedutaan AS mengkonfirmasi roket yang menargetkan Zona Internasional mengakibatkan keterlibatan sistem pertahanan kedutaan,” kata pernyataan itu, dan menambahkan ada kerusakan kecil di kompleks Kedutaan.
“Kami menyerukan kepada semua pemimpin politik dan pemerintah Irak untuk mengambil langkah-langkah mencegah serangan semacam itu dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab,” lanjutnya.
Baca Juga: Anggota Parlemen Inggris Ajukan RUU untuk Akui Negara Palestina
Sistem C-RAM dipasang AS pada pertengahan tahun 2020 ketika kelompok-kelompok bersenjata meningkatkan serangan roket yang menargetkan kedutaan dan lokasinya.
AS menarik beberapa stafnya dari kedutaan besarnya di Baghdad awal December tahun lalu, untuk sementara waktu mengurangi personel sebelum peringatan pertama serangan udara AS yang menewaskan jenderal tertinggi Iran, Qassem Soleimani, di luar bandara Baghdad pada 3 Januari.
Para pejabat AS mengatakan pengurangan staf berdasarkan kekhawatiran tentang kemungkinan serangan balasan.
Di Irak, AS berencana untuk mengurangi jumlah pasukan dari 3.000 menjadi 2.500 pada pertengahan Januari, sebelum Trump meninggalkan jabatannya. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Iran Ajukan Protes ke IAEA atas Ancaman Israel terhadap Situs Nuklirnya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang di Brussel Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon