Tel Aviv, MINA – Delapan tentara Israel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan, kata militer Israel pada Sabtu (1/6).
Dalam pernyataan singkatnya, militer Israel mengatakan, delapan tentara tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan, salah satunya adalah Kapten Wasim Mahmoud, wakil komandan kompi di Batalyon 601 Brigade Insinyur Tempur. Demikian Anadolu melaporkan.
Menurut data tentara Israel, jumlah tentara yang tewas sejak awal perang pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 658 orang, termasuk 306 tentara dalam pertempuran darat yang dimulai pada 27 Oktober.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa 3.835 perwira dan tentara telah terluka sejak awal perang, termasuk 1.936 orang dalam pertempuran darat.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Namun, angka tersebut diyakini jauh lebih sedikit dari jumlah korban tewas dan terluka yang sesungguhnya. Militer Israel memiliki kebijakan tidak transparan dalam mengumumkan jumlah korban di pihak mereka di setiap peperangan yang terjadi.
Militer Israel tidak memberikan rincian tentang lokasi kematian terbaru tentaranya tersebut di Jalur Gaza selatan. Namun sebelumnya pada hari Sabtu, sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “saat fajar di Hari Arafah, para pejuang kami mengeksekusi penyergapan gabungan terhadap kendaraan musuh yang menyerang di lingkungan Saudi di Tal al-Sultan, sebelah barat Rafah.”
Hampir 37.300 warga Palestina telah terbunuh di Gaza oleh pasukan Israel sejak Oktober tahun lalu, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 85.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza