Riyadh, MINA – Delegasi Ukraina dan Amerika Serikat (AS) mengadakan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, Ahad (23/3) untuk membahas proposal perlindungan fasilitas energi dan infrastruktur penting.
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi bagi Ukraina serta Eropa. Saudi Press Agency melaporkan.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, infrastruktur energi dan fasilitas penting Ukraina telah menjadi target serangan, menyebabkan gangguan signifikan pada pasokan energi dan layanan vital lainnya.
Pada 10 Maret 2025, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Arab Saudi untuk membahas kemungkinan gencatan senjata dengan AS. Pertemuan tersebut menandai dialog pertama antara pejabat Ukraina dan tim AS sejak ketegangan sebelumnya terkait proposal pengembangan mineral.
Baca Juga: Pesawat Kargo Kenya Kecelakaan di Somalia, Seluruh Awak Tewas
Delegasi Ukraina dan AS membahas kemungkinan penerapan gencatan senjata parsial untuk melindungi infrastruktur energi dan fasilitas penting lainnya. Proposal ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju penghentian konflik yang lebih luas.
Selain itu, kedua belah pihak menekankan pentingnya upaya bantuan kemanusiaan, terutama selama periode gencatan senjata, untuk memastikan kebutuhan dasar warga sipil terpenuhi.
Presiden Zelensky menyebut pertemuan dengan AS di Riyadh sebagai “sangat berguna” dan konstruktif, menunjukkan optimisme terhadap hasil diskusi tersebut.
Pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Senin, 24 Maret 2025, dengan partisipasi delegasi Rusia. Agenda utama mencakup pembahasan gencatan senjata parsial dan upaya perdamaian di Laut Hitam. []
Baca Juga: Putin Titip Lukisan untuk Trump Tanda Persahabatan
Mi’raj News Agency (MINA)