Tunis, MINA – Delegasi Indonesia dari Aqsa Working Group (AWG) yang tergabung dalam Sumud Nusantara turut membantu proses bongkar muat bantuan kemanusiaan ke kapal-kapal armada Global Sumud Flotilla di Pelabuhan Sidi Bou Saïd, Tunisia, Sabtu (13/9).
Bantuan yang dimuat terdiri atas makanan, obat-obatan, serta perlengkapan darurat lain yang sangat dibutuhkan lebih dari dua juta warga Gaza yang hingga kini hidup dalam blokade.
“Setiap kapal dilengkapi dengan kebutuhan kemanusiaan untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan. Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses ini,” ujar perwakilan delegasi AWG dalam keterangan tertulisnya.
Ketua Presidium AWG M. Ansharulloh menambahkan bahwa meski delegasi Indonesia tidak ikut berlayar penuh, mereka tetap berkomitmen mendukung misi flotilla hingga tuntas.
Baca Juga: Menlu Sugiono Tekankan Lima Poin Konsensus ASEAN sebagai Kunci Penyelesaian Krisis Rohingya
“Delegasi AWG masih terus membersamai misi Global Sumud Flotilla sampai misi kemanusiaan ini selesai. Ini adalah bentuk nyata solidaritas Indonesia untuk Palestina,” tegasnya.
Armada Global Sumud Flotilla resmi mulai berlayar dari Tunisia pada Ahad (14/9), meski hanya sebagian kapal yang dapat diberangkatkan akibat kendala teknis dan keterbatasan logistik.
Dua kapal pertama, Marinated dan All In, bertolak dari Pelabuhan Bizerte, membawa peserta dari Turki, Spanyol, Polandia, dan Aljazair. Sementara kapal terbesar dalam flotilla, The Family, masih bersandar di Bizerte dan belum berangkat.
Sejumlah kapal lain yang berada di pelabuhan Sidi Bou Saïd dan Gammarth (Tunis) juga masih tertahan karena kerusakan mekanis dan kelangkaan bahan bakar.
Baca Juga: Serikat Pekerja Italia Serukan Mogok Massal Dukung Flotilla Kemanusiaan Gaza
Panitia flotilla kini melakukan peninjauan ulang alokasi peserta secara mendesak agar keberangkatan tetap sesuai rencana.
Kabar positif datang dari Italia. Sebanyak 18 kapal yang tergabung dalam inisiatif Global Movement to Gaza Italia telah meninggalkan pelabuhan menuju Laut Tengah Timur dan diperkirakan bergabung dengan armada flotilla dari Tunisia dalam beberapa hari mendatang.
Misi Global Sumud Flotilla 2025 merupakan inisiatif kemanusiaan sipil terbesar dalam dua dekade terakhir, melibatkan 65 kapal dari 44 negara. Karena seluruh jalur darat menuju Gaza dikendalikan ketat dan ditutup Israel, jalur laut dipilih sebagai satu-satunya cara untuk menyalurkan bantuan secara langsung.
Keputusan menggunakan jalur laut ini dinilai sebagai langkah berani untuk memecahkan blokade dan membuka koridor kemanusiaan bagi Gaza.[]
Baca Juga: Israel Culik 443 Relawan Global Sumud Flotilla di Laut Mediterania
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Timor-Leste Resmi Bergabung dengan ASEAN