Tel Aviv, MINA – Di tengah kontroversi mengenai keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, sebuah delegasi Bahrain tiba di Israel untuk “mengirim pesan perdamaian”.
Sebuah laporan di Times of Israel pada Ahad (10/12) mengatakan bahwa kunjungan tersebut mengindikasikan adanya penjajakan untuk meningkatkan hubungan kedua negara yang saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik.
Delegasi terdiri dari dua lusin anggota kelompok yang disebut This Is Bahrain tersebut, akan berada di Israel selama empat hari untuk “mengirim pesan toleransi dan koeksistensi agama,” menurut Times.
Pejabat Bahrain sebelumnya telah menyarankan agar dijalin hubungan yang lebih kuat antara Israel dan Bahrain hingga menguntungkan kedua negara dalam menghadapi saingan mereka, Iran. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Beberapa tahun yang lalu yakni pada 2011 sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh WikiLeaks, menyoroti adanya kontak Bahrain dengan Israel di tingkat intelijen atau keamanan.
Kunjungan delegasi Bahrain terjadi di saat demonstrasi terus mengamuk di wilayah Palestina yang diduduki dan di seluruh dunia menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi