Yerusalem Timur, MINA – Delegasi besar diplomat asing bertemu dengan pejabat Palestina dan Wakaf Islam di Masjid Al-Aqsa, bertujuan menunjukkan dukungan nyata penegakan status quo dan perwalian Yordania atas tempat-tempat suci di Yerusalem Timur yang diduduki.
Diplomat dari Uni Eropa dan negara-negara Eropa, Amerika Selatan dan Australia mengunjungi kompleks tersebut dan mengadakan pertemuan dengan ulama Islam pada Rabu pagi (18/1), The New Arab melaporkan.
Kunjungan itu terjadi setelah beberapa insiden provokatif oleh Israel, termasuk penyerbuan kompleks oleh Menteri Keamanan sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir dan menghalangi kunjungan dua diplomat, termasuk Duta Besar Yordania untuk Tel Aviv.
“Mereka datang untuk menyaksikan dan mendengar tentang kejadian di sini di Al-Aqsa, kunjungan Ben-Gvir dan provokasi lainnya oleh pejabat Israel,” kata Mufti Muhammad Husseini kepada The New Arab.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sven Kuehn Von Burgsdorff, ketua delegasi kunjungan, menolak berkomentar tentang kunjungan tersebut.
Sehari sebelumnya, polisi Israel menghalangi kunjungan Duta Besar Yordania untuk Tel Aviv ke tempat suci dengan alasan kunjungan tersebut tidak dikoordinasikan sebelumnya.
Duta Besar meninggalkan lokasi sebagai protes tetapi kemudian kembali dan masuk tanpa insiden.
Direktur Wakaf Islam menekankan bahwa Duta Besar kembali ke lokasi tanpa koordinasi dengan polisi Israel.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Yang kami inginkan adalah kembali ke status sejarah sebelum 1967. Inilah yang kami sampaikan kepada para diplomat yang berkunjung,” kata Sheikh Azzam al-Khatib, Direktur Wakaf Islam, kepada wartawan di lokasi.
Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dalam perang 1967, dan sejak itu secara ilegal mencaplok wilayah tersebut dalam tindakan yang tidak diakui oleh hukum internasional maupun sebagian besar komunitas internasional. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza