Kairo, MINA – Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Ismail Haniyah mengadakan pertemuan dengan Imam Besar dan Grand Syaikh Al-Azhar Mesir, Ahmed Al-Tayeb, di Kairo, Jumat kemarin.
“Pertemuan tersebut membahas bahaya yang dihadapi oleh perjuangan Palestina, Kota Al-Quds (Yerusalem) dan Masjid Al-Aqsa, bersama dengan upaya Israel melakukan Yahudisasi di situs-situs kota suci,” demikian keterangan pers Hamas dalam yang dirilis Jumat (8/2), sebagaimana MEMO melaporkannya dikutip MINA.
Dalam pertemuan itu, Grand Syaikh Al-Azhar mengatakan, ia sangat prihatin dengan situasi di Palestina, terutama pada tempat-tempat suci Islam termasuk Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci lainnya.
Dia mencatat bahwa Al-Azhar ingin memberikan dukungan bagi rakyat Palestina yang masih terblokade di Jalur Gaza selama 12 tahun lamanya.
Baca Juga: Pembunuhan Jurnalis di Gaza oleh Israel Dua Kali Lipat dari Rata-Rata Global
Syaikh Al-Tayeb juga mengatakan bahwa perjuangan Palestina tetap menjadi masalah utama bagi masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah dan pejabat senior gerakan yang menyertainya memberi tahu Grand Syaikh Al-Azhar tentang situasi terkini di Palestina dan ancaman Israel yang ditujukan ke tempat-tempat suci di Kota Al-Quds dan wilayah Palestina yang diduduki.
Mereka juga menyoroti upaya Israel untuk meyahudisasi Kota Al-Quds dan mengubah identitas Islam di kota suci itu. Hamas mencatat bahwa umat Islam dan orang-orang bebas di dunia harus bersatu melawan ancaman Israel tersebut.
Hamas mendesak negara-negara Muslim untuk memfokuskan upaya mereka pada pengamanan Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa serta mendukung ketabahan warga Palestina.
Baca Juga: [POPULER MINA] Israel Larang UNRWA Beroperasi dan Bom Klinik Vaksinasi di Gaza
Para pejabat senior Hamas juga menyoroti tantangan yang dihadapi rakyat Palestina termasuk upaya Israel untuk memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat, operasi penangkapan yang menargetkan rakyat Palestina, dan blokade 12 tahun Israel yang diberlakukan di Jalur Gaza.
Ismail Haniyah berterima kasih kepada Al-Azhar Mesir karena telah menyelenggarakan konferensi untuk memobilisasi dukungan bagi pembelaan Kota Al-Quds dan perjuangan Palestina serta untuk hubungan solid yang dipertahankan oleh Hamas maupun Al-Azhar.
Pemimpin tertinggi Hamas juga memuji Mesir karena upaya untuk meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, mendukung perjuangan Palestina, dan memulihkan persatuan nasional Palestina.
Pada hari Ahad (3/2), anggota terkemuka faksi perlawanan Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Mesir.
Baca Juga: Delegasi Hamas dan Fatah Bertemu di Kairo Bahas Gaza Usai Perang
Kunjungan itu terjadi dua hari setelah delegasi intelijen Mesir mengunjungi Gaza, untuk mengadakan pembicaraan dengan Hamas. Kedua pihak membahas usulan gencatan senjata Hamas-Israel dan proses rekonsiliasi Hamas-Fatah yang tengah terhenti.
Delegasi tersebut juga melakukan pertemuan dengan para pejabat Mesir di Kairo tentang perkembangan politik perjuangan Palestina, blokade Gaza, dan rekonsiliasi Palestina.
Beberapa bulan terakhir, para pejabat Mesir terlibat dalam diplomasi antar-jemput yang intens antara Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki dan Israel, mereka mengadakan pembicaraan dengan Hamas, pemerintah Palestina dan para pejabat Israel. (T/Ast/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mobilnya Terbalik di Lebanon, Dua Perwira Israel Alami Luka Serius