Washington, MINA – Delegasi Kementerian Agama dalam NAFSA 75th Annual Conference and Expo di Washington DC Amerika Serikat melakukan kunjungan ke sejumlah perguruan tinggi di negeri tersebut.
“Kunjungan dengan tujuan untuk memperkuat pengembangan perguruan tinggi keagamaan Islam,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi, Selasa (6/6) di Washintongton, AS, demikian keterangan yang diterima MINA.
Rohmat menjelaskan, adapun perguruan tinggi yang dikunjungi adalah York College of Pennsylvania, Bufallo State University, dan Rochester Institute of Technology (RIT). Sementara beberapa Perguruan Tinggi lagi akan menyusul kemudian.
“Dengan melihat dan berdiskusi secara langsung dengan civitas akademika di sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat, tergambar program-program yang bisa dikolaborasikan,” kata Rohmat.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Kita bisa mengirim program student mobilty untuk mahasiswa PTKI sebagai implementasi dari program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka ke sejumlah Perguruan Tinggi di Amerika Serikat”, lanjutnya.
Rohmat mengangggap bahwa student mobility program sangat penting untuk mahasiswa, tidak saja untuk memperkuat bidang keilmuan yang digeluti, melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya people to people contact sehingga terjadi mutual understanding atas keragaman. Hal ini selaras dengan misi Kementerian Agama dalam pengarusutamaan Moderasi Beragama.
Rohmat menegaskan kunjungan ini juga untuk menjajaki kerjasama penetapan sejumlah perguruan tinggi di USA sebagai Perguruan Tinggi Tujuan Program Gelar S1-S3 Beasiswa indonesia bangkit (BIB) untuk para mahasiswa, guru, dosen, kyai dan ustadz.
Ketua PMU BIB Kemenag yang juga Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis Ruchman Basori mengatakan, PT yang dikunjungi di Amerika, umumnya eligible untuk dijadikan sebagai Perguruan Tinggi Tujuan Program Beasiswa Indonesia Bangkit, baik Program Gelar (Degree Program) maupun Non Gelar (Non Degree Program). Misalnya, program Student Mobility, Microcredential, Riset Visiting Professor, Riset Kolaboratif dalam bidang STEM, Humaniora, Ilmu Sosial, dan Islamic Studies.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Bufallo State University yang mempunyai reputasi bidang Jurusan Pendidikan, misalnya, menawarkan program microcredential dalam bidang Pengembangan Keprofesian Guru dan Dosen, juga Micocredential bidang Creativity and Change Leadership bagi Dosen dan Guru di Lingkungan Kementerian Agama,” kata Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Thobib Al Asyhar.
Seementara itu, Kasubdit Pengembangan Akademik yang juga Sekretaris PMU BIB Kemenag Abdullah Faqih menegaskan, dari Rochester Institute of Technology, bisa diinisiai program pengiriman beasiswa S1, S2, dan S3 dalam bidang STEM (Science Technology, Engineering, and Mathematics), juga belajar tentang sinergi Perguruan Tinggi dengan dunia insdutri.
Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Muhammad Aziz Hakim melihat kampus RIT bisa menjadi contoh bagaimana mahasiswa dapat melakukan magang kerja di Industri dan mendapatkan hak gaji sesuai standar UMR. Dan itu dijadikan sebagai bagian dari kurikulum perguruan tinggi.
Delegasi Kementerian Agama dalam NAFSA Conference ini terdiri atas Sesditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Thobob Al Asyhar, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Muhammad Aziz Hakim, Kasubdit Pengembangan Akademik Abdullah Faqih, Kasubdit Ketenagaan Ruchman Basori dan Pendamping Tim Rumtini. (R/R8/P2)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj News Agency (MINA)