Gaza, MINA – Sebuah delegasi dari Komisi Pemilihan Umum Palestina memasuki Jalur Gaza pada Ahad (27/10) malam untuk pertemuan dengan para pejabat faksi dan LSM.
Delegasi tersebut termasuk ketua Komite, Hanna Nasser, Direktur Eksekutif Hisham Kuheil dan wakilnya, Ashraf Al-Shuaibi, Safa melaporkan.
Pada Sabtu (26/10), Kuheil menjelaskan bahwa delegasi akan bertemu dengan para pejabat Hamas dan LSM untuk mengetahui posisi mereka terkait dengan adanya pemilihan.
Menanggapi inisiatif faksi, kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, mengumumkan kesepakatan tanpa syarat gerakannya untuk mengadakan pemilihan presiden, parlemen dan Dewan Nasional Palestina.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Meskipun faksi lawan Fatah belum menanggapi secara resmi, beberapa pejabat senior menolak inisiatif tersebut dan mengatakan bahwa mereka hanya akan setuju untuk mengadakan pemilihan parlemen.
Sementara itu, gerakan Jihad Islam Palestina di Gaza mengatakan pada Rabu (23/10) bahwa mereka tidak akan pernah ambil bagian dalam pemilihan parlemen dan presiden Palestina.
Berbicara kepada surat kabar Al-Ayyam, anggota biro politik Jihad Islam Nafeth Azzam menjelaskan, sikap Jihad Islam mengenai pemilihan tidak berubah sejak Kesepakatan Oslo, yang membentuk Dewan Legislatif Palestina dan Otoritas Palestina, MEMO melaporkan.
Menurut Azzam, pemilihan umum tidak akan mengakhiri krisis yang berdampak pada Palestina. “Itu hanya akan memperdalam tragedi dan perpecahan,” tegasnya. (t/Ast/P2)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA)