Damaskus, MINA – Kepala Inteijen Arab Saudi Letnan Jenderal Khaled Al-Humaidan, diberitakan memimpin delegasi negaranya bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad di Damaskus pada Senin (3/5), dengan tujuan memulihkan hubungan diplomatik kedua negara setelah satu dekade terputus.
Menurut outlet berita Arab yang berbasis di London, Rai Al-Youm, pembukaan kembali Kedutaan Besar Saudi menjadi agenda pertemuan, MEMO melaporkan pada Selasa (4/5).
Kedua fihak baik Damaskus maupun Riyadh secara resmi sama-sama tidak mengakui pertemuan tersebut, namun surat kabar itu melaporkan bahwa delegasi Saudi diperkirakan akan kembali lagi ke Damaskus setelah bulan Ramadhan.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah tahun 2012 setelah pada awal revolusi Suriah tahun 2011, rezim Assad melakukan penumpasan brutal terhadap protes damai. Banyak komunitas internasional memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah. Kemudian Suriah juga dikeluarkan dari Liga Arab.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Namun, selama beberapa tahun terakhir, ketika kelompok oposisi Suriah telah didorong lebih jauh ke utara dan Assad telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar bekas wilayahnya dengan bantuan Rusia dan Iran, beberapa negara kawasan telah memulihkan hubungan mereka dengan Suriah.
Uni Emirat Arab (UEA) membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus pada 2018, dan Oman menunjuk kembali utusannya untuk Suriah tahun lalu.
Arab Saudi telah menahan diri untuk memulihkan hubungannya dengan Assad sampai sekarang. Namun setelah petunjuk tentang komunikasi antara kedua negara tahun lalu, rekonsiliasi Riyadh dengan Damaskus tidak lagi akan mengejutkan banyak orang. (T/R7/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah