Oslo, MINA – Delegasi Taliban yang beranggotakan 15 orang berada di ibukota Norwegia, Oslo pada 23-25 Januari 2022 untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan khusus dari negara-negara Barat di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk di Afghanistan.
Pada hari kedua pembicaraan pada Senin (24/1), delegasi Taliban yang dipimpin oleh pejabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi, mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Jerman, Italia, Qatar, Prancis, dan Uni Eropa.
“Pertemuan itu berfokus pada diskusi tentang ekonomi, bantuan kemanusiaan, keamanan, operasi bank sentral, kesehatan dan masalah terkait lainnya,” kata Abdul Qahar Balkhi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt mengatakan, Norwegia sangat prihatin dengan situasi genting di Afghanistan, jutaan orang menghadapi bencana kemanusiaan besar-besaran.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Agar dapat membantu penduduk sipil di Afghanistan, penting bagi komunitas internasional dan warga Afghanistan dari berbagai bagian masyarakat untuk terlibat dalam dialog dengan Taliban,” katanya.
Taliban mendapatkan kembali kekuasaannya pada Agustus 2021 di tengah penarikan pasukan asing dan runtuhnya pemerintah yang didukung Amerika Serikat.
Sementara pendanaan internasional sebagian besar masih ditangguhkan, miliaran dolar aset negara di luar negeri, sebagian besar di Amerika Serikat juga dibekukan.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), separuh populasi sekarang menghadapi kelaparan akut, lebih dari sembilan juta orang kehilangan tempat tinggal dan jutaan anak putus sekolah. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)