Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo Anti-Netanyahu Terus Berlanjut di Tengah Pandemi

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 6 Desember 2020 - 10:14 WIB

Ahad, 6 Desember 2020 - 10:14 WIB

1 Views

Tel Aviv, MINA – Penyelenggara aksi yang menyerukan mundurnya pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan, akan terus melanjutkan aksi demo di tengah pembatasan pandemi covid-19.

“Kewajiban kami sebagai warga negara untuk keluar dan memprotes tersangka (Netanyahu) dan tidak memberinya kelonggaran. Kami harus terus memperingatkan tentang kegagalannya dalam menangani virus corona, ekonomi, dan perpecahan masyarakat,” pernyataan Gerakan Bendera Hitam (the Black Flags Movement), salah satu gerakan yang mengorganisir protes pekanan terhadap Netanyahu, Sabtu (5/12).

“Ini adalah perjuangan untuk jiwa Israel, dan  perjuangan ini harus kita menangkan,” bunyi peryataan, seperti dilaporkan Jerusalem Post.

Gerakan Investigasi Sekarang (The Investigate Now Movement), sebuah organisasi yang menuntut penyelidikan Kasus 3000 terhadap Netanyahu, juga mengatakan bahwa jikapun akan diselenggrakan pemilu, itu tidak akan mengakhiri protes.

Baca Juga: Sandera Israel di Gaza Jadi Target Serangan Tel Aviv

“Pemilu atau tidak, warga Israel berhak mengetahui keserakahan perdana menteri yang berurusan dengan keamanan Israel. Ini adalah insiden keamanan paling serius sejak berdirinya Negara. Sebuah insiden yang jika ternyata benar, tidak akan dimaafkan,” kata organisasi itu.

Ribuan orang berkumpul dalam aksi protes Sabtu malam di luar Kediaman Perdana Menteri di Yerusalem.

Ratusan mobil juga tampak berkonvoi dalam karavan protes. Sementara kelompok pengunjuk rasa berbaris ke kediaman berangkat dari empat lokasi berbeda di Yerusalem.

Organisasi protes Hasphira Leachor mengadakan upacara penyalaan obor alternatif sebagai protes atas penundaan jejak Netanyahu dan meminta Knesset untuk membuat undang-undang yang akan mencegah seseorang di bawah dakwaan untuk melayani sebagai perdana menteri.

Baca Juga: Tentara Israel Hancurkan 25 km Jalan di Jenin

“Selama tiga bulan kami menghitung mundur hari jejak Netanyahu dimulai lagi, dan saat kami peringatkan, dia berhasil melarikan diri lagi,” kata organisasi itu.

“Sebuah mimpi buruk yang mengejutkan sedang terjadi di hadapan kami, di mana seorang pria yang dituduh berada dalam konflik kepentingan, dan menyeret negara ke putaran keempat pemilihan dalam tiga tahun,” organisasi itu melanjutkan.

Polisi Israel menahan 20 orang pengunjuk rasa, dan secara paksa mengusir sejumlah pengunjuk rasa yang memblokir lalu lintas.

Para pengunjuk rasa juga berkumpul di persimpangan dan jembatan di seluruh negeri. (T/RS2/P2)

Baca Juga: Aktivis Wanita Israel Lempari Ben Gvir dengan Pasir

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Palestina
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia