DEMO ANTI-ISIS DI ETHIOPIA RUSUH

Puluhan ribu warga Ethiopia berdemo anti-ISIS di ibukota Addis Ababa, Rabu 22 April 2015. (Foto: AFP)
Puluhan ribu warga berdemo anti- di ibukota Addis Ababa, Rabu 22 April 2015. (Foto: AFP)

Addis Ababa, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Puluhan ribu warga Ethiopia yang turun berdemo di ibukota Addis Ababa mendukung pemerintah melawan ISIS berubah rusuh dan memicu bentrokan dengan polisi.

Demo besar hari Rabu itu sebagai reaksi terhadap eksekusi massal ISIS terhadap puluhan warga Kristen Ethiopia di Libya beberapa hari yang lalu, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Sejumlah demonstran mengarahkan kemarahannya kepada pemerintah, sehingga memicu bentrokan dengan polisi.

Reli Rabu di Meskel Square, Addis Ababa, berubah menjadi kekerasan saat pengunjuk rasa yang melemparkan batu itu bentrok dengan polisi.

Polisi menggunakan gas air mata untuk mengatasi kerumunan dan menangkap sedikitnya 100 orang.

“Kami lelah dengan pidato dan propaganda! Kami ingin tindakan! Pembalasan untuk saudara-saudara kami!” teriak sekelompok pemuda, mengacu pada warga Ethiopia yang terlihat jelas dipenggal dan ditembak dalam sebuah video yang dirilis pada Ahad (19/4) oleh ISIS di Libya.

“Ethiopia mengirim pasukan ke Somalia, Liberia, Burundi, tetapi pemerintah tidak mampu melindungi warga negaranya sendiri!” teriak seorang pengunjuk rasa, mengacu pada peran Ethiopia sebagai penjaga perdamaian di Uni Afrika dan PBB.

Ahaza Kassaye, ibu dari salah satu korban yang dieksekusi ISIS di Libya mengatakan, dia berharap pemerintah bereaksi terhadap pembunuhan dengan menutup semua penyeberangan illegal di perbatasan dan menangkap tersangka pedagang manusia.

Para korban warga Ethiopia diyakini telah ditangkap di Libya ketika mencoba bermigrasi ke Eropa.

Sehari sebelumnya, legislator Ethiopia berdebat tentang respon pemerintah terhadap pembunuhan itu, namun masih belum jelas, apakah aksi militer adalah pilihan.

Pemerintah telah berjanji untuk membantu memulangkan migran yang masih ada di Libya dan memperingatkan warganya untuk tidak pergi ke daerah-daerah di mana ISIS aktif. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0