Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo DPR Ricuh! Motor Dibakar, Massa Dibubarkan Gas Air Mata

Widi Kusnadi Editor : Zaenal Muttaqin - Senin, 25 Agustus 2025 - 16:02 WIB

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:02 WIB

60 Views

aksi demo di depan gedung DPR RI (foto: mina)

Jakarta, MINA – Demonstrasi di depan Kompleks DPR/MPR RI pada Senin (25/8) berakhir ricuh setelah massa mengerahkan berbagai tindakan anarkis, seperti menjebol pintu belakang gedung, membakar motor, melempar batu, hingga menyalakan petasan.

Meskipun demikian, DPR menegaskan akan tetap menerima dan menampung aspirasi publik dengan tertib.

Para pendemo menuntut beberapa hal di antaranya: pembatalan kenaikan gaji DPR, transparansi anggaran, pembubaran DPR RI, Pemakzulan Wapres Gibran, menolak RKUHP, dan isu-isu sensitif lainnya.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menekankan, DPR terbuka untuk menampung aspirasi masyarakat, namun mengimbau agar penyampaian disampaikan secara tertib dan damai.

Baca Juga: Fadli Zon Kunjungi Stand MINA di IIBF 2025, Apresiasi Kepedulian pada Isu Palestina

“DPR akan menerima aspirasi massa tetapi kami minta demo dilakukan tertib,” ujarnya.

Aksi demonstrasi juga dilakukan di pintu belakang gedung DPR. Massa berhasil menjebol pintu kecil, lalu membawa motor ke dalam lokasi unjuk rasa dan membakarnya.

Aksi perusakan juga ditujukan ke pos satpam, dengan kaca pecah berserakan dan lemparan batu.

Beberapa saat kemudian, petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang bergerak ke arah Gelora Bung Karno (GBK).

Baca Juga: Fadli Zon: IIBF Jadi Wadah Diplomasi Budaya dan Tonggak Sejarah Baru Literasi Indonesia

Pebubaran aksi juga terjadi di pintu depan DPR. Polisi menembakkan water cannon untuk memukul mundur massa ke arah Semanggi dan Slipi.

Hingga siang, enam orang telah ditangkap dan diamankan oleh aparat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ketua DPR, Puan Maharani menegaskan bahwa DPR akan tetap menampung aspirasi yang disampaikan masyarakat.

Ia mengajak semua pihak untuk saling menghormati dalam menyampaikan tuntutan demi perbaikan kinerja DPR.

Baca Juga: Pembukaan Indonesia International Book Fair, Literasi Jadi Pilar Pembangunan Bangsa

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Nurul Arifin mengimbau massa agar tidak merusak fasilitas umum dan mengingatkan agar aksi dilakukan lebih kondusif, dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas.

Demonstrasi di depan gedung DPR bukanlah hal baru. Dalam berbagai momentum sebelumnya—seperti tolak revisi UU Pilkada (2024) atau aksi menentang RUU TNI—unjuk rasa serupa sering terjadi, meski pada skala dan konteks yang berbeda.

Kericuhan seperti pembakaran, bentrokan dengan aparat, dan penembakan gas air mata juga sempat tercatat dalam sejumlah unjuk rasa besar lainnya.

Situasi ini semakin menegaskan tantangan demokrasi dalam menampung aspirasi publik yang beragam sekaligus memastikan keamanan dan ketertiban. []

Baca Juga: DPR RI Sahkan UU APBN 2026, Belanja Negara Capai Rp 3.842 Triliun

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda